Tergiur iming-iming, kalangan mahasiswa Sumsel jadi simpatisan ISIS
Mereka hanya sebatas ingin mengetahui saja apa ISIS itu sebenarnya.
Meski belum terdeteksi ada warga Sumsel yang bergabung dengan organisasi Islamic State of Syiria and Iraq (ISIS), namun para simpatisannya cukup banyak. Para simpatisan ini mayoritas berasal dari kalangan mahasiswa.
Asisten Intel Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel Heri Setiyono mengatakan, hingga saat ini aliran kepercayaan yang dalam pengawasan belum sepenuhnya mengarah ke ISIS. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan perekrutannya melalui organisasi yang ada di lingkungan masyarakat.
Dia mengatakan, dipastikan belum ada warga Sumsel yang tergabung ke ISIS. Dari pantauan saat ini hanya sebatas simpatisan saja. Mereka hanya tergiur dengan iming-iming yang dilihat dari internet.
"Simpatisan ISIS di Sumsel berasal dari kalangan mahasiswa, tapi hanya sebatas ingin mengetahui saja apa ISIS itu sebenarnya," ungkap Heri usai rapat koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran
Keagamaan dalam Masyarakat (PAKEM) di Kantor Kejati Sumsel, Kamis (19/11).
Selain simpatisan ISIS, di provinsi itu juga terdeteksi aliran-aliran kepercayaan yang dinilai menyimpang dari ajaran suatu agama. Bahkan sejumlah aliran kepercayaan yang sebelumnya sudah dilarang, terpantau menyebar di wilayah Sumsel.
"Tapi kategorinya belum membahayakan yang membuat resah masyarakat," kata dia.
Dijelaskannya, aliran-aliran kepercayaan yang dinilai menyimpang tersebut tersebar di beberapa daerah. Diantaranya, Palembang, Lubuk Linggau, Musi Rawas, dan Musi Banyuasin.
"Untuk jangka pendeknya masih aman. Namun kita tidak tahu untuk jangka panjangnya, itu akan tetap dipantau terus," pungkasnya.
Baca juga:
Jet Rusia gempur habis infrastruktur minyak ISIS di Suriah
Giliran China ngamuk, ISIS eksekusi mati warga mereka
Menko Polhukam yakin Indonesia belum jadi target sasaran ISIS
ISIS klaim jatuhkan pesawat Rusia berbekal utak-atik kaleng bekas
Deretan serangan balik Prancis membalas teror ISIS
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa anggota TNI menculik dan menyiksa Imam Masykur? Pomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif anggota TNI terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) hanya karena ekonomi. "(Motif) Uang tebusan. karena tidak saling kenal antara tersangka dan korban," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar saat dikonfirmasi, Senin (28/8).