Terhalang kabut asap, penerbangan Muara Teweh-Palangka Raya delay
Meski delay, Bandara Beringin Muara Teweh tetap beroperasi seperti biasa.
Penerbangan rute Muara Teweh ke Palangka Raya Kalimantan Tengah delay, lantaran kabut asap tebal yang menyelimuti Bandara Beringin Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara. Adapun maskapai yang ditunda keberangkatannya adalah Susi Air.
"Penerbangan dari dan ke Muara Teweh terpaksa dibatalkan hari ini karena kabut asap dari pagi hingga siang ini cukup tebal," kata petugas Bandara Beringin Muara Teweh, Akhmad Sidik di Muara Teweh, Rabu (2/9). Demikian tulis Antara.
Penerbangan yang batal itu antara lain rute Muara Teweh-Palangka Raya yang merupakan penerbangan bersubsidi dari pemerintah pusat, dengan frekuensi tiga kali sepekan yakni setiap Rabu, Jumat, dan Minggu dengan harga tiket dewasa Rp 273.300 dan bayi (infant) Rp 32.730.
Kemudian penerbangan reguler dengan jenis pesawat yang sama setiap hari non subsidi Muara Teweh-Balikpapan, Kalimantan Timur dan Muara Teweh-Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan harga tiket di atas Rp 1 juta per orang.
"Akibat kabut asap tebal sehingga jarak pandang vertikal hanya 500 meter dari pagi hingga siang ini, maka pihak Susi Air membatalkan keberangkatan ke Muara Teweh," katanya.
Menurut Sidik, meski penerbangan hari ini dibatalkan, namun Bandara Beringin Muara Teweh tidak ditutup, karena kalau besok hari kabut asap berkurang maka penerbangan dioperasionalkan lagi.
"Kita berharap besok kabut asap berkurang sehingga penerbangan normal kembali," ujarnya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara, Guntur Pardede mengatakan kini pemerintah daerah setempat menetapkan status siaga bencana asap seiring bertambah tebalnya kabut asap yang melanda daerah setempat akibat kebakaran lahan.