Terjatuh saat upacara, Arya bocah obesitas batal belajar di sekolah
Pihak sekolah tetap akan memfasilitasi bocah bertubuh gempal itu. Itu dilakukan agar Arya tidak ketinggalan mata pelajar
Arya Permana (10) bocah berbobot badan 180 Kilogram asal Karawang mulai masuk sekolah di SDN Cipurwasari, Kecamatan Pangkalan, Karawang, Senin (18/7). Namun, dia terpaksa batal ikut belajar lantaran terjatuh saat mengikuti upacara bendera.
Arya terpeleset karena tak kuasa menahan berat badannya yang hampir dua kwintal. Arya langsung menangis dan marah-marah. Arya juga menolak untuk melanjutkan kegiatan sekolah. Dia memilih untuk pulang meski sempat kembali masuk ke dalam kelas.
Beragam upaya dilakukan teman-teman dan kedua orang tuanya, termasuk guru di sekolah itu. Namun, tidak membuahkan hasil. Arya tetap memaksa untuk pulang ke rumahnya.
Sementara atas insiden tersebut, pihak sekolah tetap akan memfasilitasi bocah bertubuh gempal itu. Itu dilakukan agar Arya tidak ketinggalan mata pelajaran.
"Ya kami akan mendatangkan guru ke rumahnya, ini adalah salah satu cara agar Arya tidak ketinggalan pelajaran," kata Kepala SDN Cipurwasari, Mustofa.
Arya kini duduk di bangku kelas IV, meski setahun lalu dia hanya belajar dan menghabiskan waktu di rumah. Arya tidak bisa berangkat ke sekolah lantaran berat badannya yang terus naik bahkan mencapai 190 Kilogram. Saat ini bobot badan Arya sedikit turun menjadi 180 Kilogram, setelah menjalani sejumlah upaya termasuk dirawat di RSHS Bandung.
-
Apa saja ciri khas anak yang mengalami obesitas? Anak dengan obesitas biasanya memiliki berat badan yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Ini bisa dilihat dari penampilan fisik mereka yang lebih besar dan lebih berisi. Berat badan yang berlebih ini bukan hanya karena lemak tubuh, tetapi juga bisa karena massa otot, tulang, atau air yang berlebih.
-
Kenapa Kahiyang Ayu merasa perlu menurunkan berat badan? "Kenapa akhirnya diet? Menepati sebuah janji buat diet dan karena udah capek aja kena hina (sama yang kenal dan nggak kenal sekalipun) gara-gara badan gemoy," lanjut Kahiyang Ayu.
-
Siapa yang paling banyak mengalami obesitas di wilayah penyangga ibu kota? Yang mencengangkan, obesitas banyak diderita orang yang tinggal di wilayah penyangga ibu kota.
-
Apa saja bahaya obesitas pada anak? Berikut adalah beberapa bahaya obesitas pada anak yang perlu diwaspadai. Kolesterol Tinggi dan Tekanan Darah Tinggi Anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Pola makan yang buruk, seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang mengakibatkan aterosklerosis. Aterosklerosis dapat mempersempit dan mengeras arteri, sehingga membatasi aliran darah ke organ vital dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke di kemudian hari.
-
Mengapa obesitas banyak terjadi di wilayah penyangga ibu kota? “Ini mungkin dipicu oleh pendapatan yang makin meningkat, terutama angka obesitas ini banyak dari daerah penyangga, yang lebih tinggi dari Jakarta," katanya
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain.
Baca juga:
Ingin sekolah, Arya bocah obesitas pulang dari RSHS
Arya bocah obesitas disambut teman-teman saat hari pertama sekolah
Hari-hari penuh harap buat Arya
Arya patuhi saran dokter, berat badannya pun menyusut lagi