Teror di Mabes Polri, Jokowi Minta Kapolri-Panglima TNI Tingkatkan Kewaspadaan
"Saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh tanah air agar semuanya tetap tenang, tapi juga waspada dan menjaga persatuan dan kita semuanya bersatu melawan terorisme," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini disampaikan Jokowi menyusul terjadinya aksi teror di Mabes Polri Jakarta, Rabu 31 Maret 2021.
"Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan. Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada tempat bagi terorisme di tanah air," jelas Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/4).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Dia pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada usai aksi teror yang terjadi di tanah air. Jokowi juga meningatkan masyarakat untuk bersatu melawan terorisme.
"Saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh tanah air agar semuanya tetap tenang, tapi juga waspada dan menjaga persatuan dan kita semuanya bersatu melawan terorisme," kata Jokowi.
Seperti diketahui, sore kemarin, Rabu 31 Maret 2021, insiden baku tembak menewaskan satu perempuan terduga teroris. Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan, ada enam peluru diduga dari senapan air gun yang digunakan pelaku.
"Menembak enam kali, dua kali kepada anggota yang ada di dalam pos. Dua kali yang ada di luar dan (sisanya) menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya," kata Listyo saat jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Rabu 31 Maret 2021.
ZA terkonfirmasi sebagai sosok di balik orang yang terlibat baku tembak dengan polisi di Kompleks Mabes Polri. Menurut Listyo, dari identifikasi sidik jari dan wajah pun menunjukkan kebenaran identitas pelaku teror di Mabes Polri tersebut sama dengan yang beredar di media sosial.
"Yang bersangkutan adalah tersangka atau pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS. Ini dibuktikan dari postingan yang bersangkutan di sosial media," ujar Listyo.
Penelusuran lebih lanjut, ZA merupakan mahasiswa semester 5 yang berstatus drop out. Lewat akun Instagramnya juga ditemukan unggahan bernada ISIS.
Reporter: Lizsa Egeham
Baca juga:
Jusuf Kalla Minta Pengurus Masjid Tegur Jika Ada Kajian Digelar Sambil Bisik-Bisik
Virus Radikalisme di antara Wahabi dan Milenial
Cerita Petinggi BNPT Sempat Terpapar Radikalisme dan Hampir Berangkat ke Afghanistan
Cerita Petinggi BIN Diancam Dibunuh Orang-orang Paham Radikal
BIN: Usia 17-24 Tahun Rentan Terpapar Radikalisme di Media Sosial