Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Lutim Rencanakan Serang Aparat Negara
Hanya saja, rencana aksi tersebut urung dilakukan karena kendala logistik dan jumlah jemaah.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap dua tersangka teroris di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel). Dari dua teroris yang ditangkap, salah satunya sempat merencanakan melakukan penyerangan terhadap aparat negara.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel, Komisaris Besar Ade Irawan mengungkapkan salah satu teroris yang ditangkap yakni MU akan melakukan penyerangan terhadap aparat negara. MU tergabung dalam tim Askari Jamaah Islamiyah (JI).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
"Tersangka MU adalah anggota Tauliah yang tergabung dalam tim Askari. Tim ini dibentuk untuk aksi amaliah ke aparat negara," ujarnya saat jumpa pers di Mapolda Sulsel, Rabu (1/12).
Hanya saja, rencana aksi tersebut urung dilakukan karena kendala logistik dan jumlah jemaah.
"Belum sempat dilakukan, karena ada kendala logistik senjata dan juga jumlah jemaah kurang," bebernya.
Terkait keberadaan senjata api jenis M16 dan revolver yang disita, Ade enggan berkomentar. Pasalnya, asal senpi tersebut masih dalam penyelidikan.
"Masih dalam pemeriksaan Mabes Polri. Sudah disimpan oleh penyidik," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap dua terduga teroris di Kabupaten Luwu Timur (Lutim). Dua terduga teroris yang ditangkap merupakan jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan memiliki peran menyembunyikan senjata api (senpi).
Plt Kabid Humas Polda Sulsel, Komisaris Besar Ade Irawan mengatakan dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror yakni MU dan MM. Keduanya ditangkap Densus 88 Antiteror di Kabupaten Lutim pada 24 dan 26 November 2021.
"MU ditangkap Rabu, 24 November 2021, pukul 09.55 Wita di Lutim, Sulsel. Sementara MM, ditangkap pada Jumat, 26 November 2021, pukul 07.30 Wita juga di Lutim," ujarnya saat jumpa pers di Mapolda Sulsel.
Baca juga:
Kuasa Hukum Sebut Munarman Didakwa 3 Pasal untuk Perkara Dugaan Terorisme
Kuasa Hukum: Munarman Alhamdulillah Sehat tetapi Agak Kurus
Densus Tangkap 2 Terduga Teroris Kelompok Jamaah Islamiyah di Luwu Timur
Sidang Ditunda, Hakim Minta Munarman Dihadirkan di Pengadilan Pekan Depan
Munarman Protes Hakim Tolak Sidang Online, Contohkan Sidang Habib Rizieq