Terpidana mati Rodrigo malah tertawa terbahak ditanya pesan terakhir
"Tadi dia bilang tiga permintaan terakhir kok kayak Aladin saja," kata pengacaranya usai membesuk.
Pemerintah dalam waktu akan melakukan eksekusi mati terhadap 9 narapidana kasus narkoba. Biasanya, jelang eksekusi mati para narapidana memberikan pesan dan permintaan terakhir sebelum ditembak mati oleh eksekutor.
Namun terpidana mati Rodrigo Gularte asal Brazil malah tertawa saat ditanya permintaan terakhir sebelum menjalani eksekusi mati. Hal itu diungkapkan Ricky Gunawan kuasa hukum Rodrigo Gularte usai membesuk di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (25/4).
"Tadi dia bilang tiga permintaan terakhir kok kayak Aladin saja dengan tertawanya terbahak-bahak," ujar Ricky.
Menurut Ricky, Rodrigo tak boleh dieksekusi mati karena mengalami gangguan jiwa. Selain itu, Rodrigo dalam halusinasinya menyebut air di Cilacap sudah diberikan racun.
"Keluarga Rodrigo juga mengalami gangguan jiwa seperti bipolar dan skizofernia," ujarnya sembari melihatkan medical chek up Rodrigo.
Karena itu, dia meminta agar Presiden Joko Widodo mempertimbangkan memberi pengampunan atas kondisi psikologis kliennya itu. Pasalnya, Jimmy Haniel yang merupakan anak Rodrigo juga mengalami gangguan jiwa autis.
"Presiden Jokowi mempunyai kekuasaannya untuk menunda eksekusi. Waktu ditanya eksekusi saja kepalanya pusing kebayang wajah Silvester yang pernah dieksekusi gelombang pertama," tutupnya.