Terpisah 37 Tahun Dikira Sudah Meninggal, Pertemuan Ibu dan Anak Mengundang Haru
Bahkan Suminah dan keluarga di Kota Malang menganggap anak perempuannya itu sudah meninggal dunia. Apalagi Sudarmi sejak meninggalkan rumah pada 1986 tanpa memberikan jejak dan kabar.
Suminah (81) tidak pernah menyangka bisa kembali bertemu dengan putrinya, Hernik Martika alias Sudarmi (65). Mereka telah terpisah 37 tahun, sejak kepergian Sudarmi meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan.
Bahkan Suminah dan keluarga di Kota Malang menganggap anak perempuannya itu sudah meninggal dunia. Apalagi Sudarmi sejak meninggalkan rumah pada 1986 tanpa memberikan jejak dan kabar.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Pertemuan keduanya di Mapolresta Malang Kota begitu mengharukan dan penuh linangan air mata. Suminah yang tanpa ragu langsung memeluk erat dan menciumi sang anak.
"Nang endi ae nduk awakmu? (Ke mana saja kamu nak?)" ucap Sumina berlinang air mata, Rabu (15/3).
Saking gembiranya, Suminah yang didampingi keluarga dan relawan tidak dapat menahan kebahagiaannya. Ia nyaris pingsan merasakan 'kejutan' di depan matanya itu.
Sudarmi tiba di Malang didampingi oleh Aipda Catur Indra Irawan, seorang Bhabinkamtibmas di Kecamatan Soe, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia mengaku menemukan Sudarmi di Kawasan Taman Soe sekitar dua pekan lalu.
"Kami menemukan ibu Sudarmi di Taman Soe dalam kondisi tidak stabil secara fisik maupun mental," tegas Aipda Catur.
Saat ditemukan kondisinya memprihatinkan tanpa tempat tinggal dan hanya dengan beberapa potong baju. Ia setiap hari tidur di depan pertokoan.
Sudarmi saat itu dievakuasi ke posko yang didirikan oleh komunitas warga Jawa di Kecamatan Soe dan mendapatkan pemulihan. Secara bersamaan dilakukan pendampingan hingga diperoleh data pribadi dan asal-usulnya.
"Kami butuh waktu untuk proses pemulihan hingga kami mendapat identitasnya yang ternyata warga Kota Malang," tambahnya.
Setelah didapatkan identitasnya bernama Sudarmi berikut asal-usulnya, Aipda Catur yang bertugas di Polres Timor Tengah Selatan bersama Kerukukunan Sosial Keluarga Jawa menghubungi Bhabinkamtibmas Polsek Kedung Kandang, Polresta Malang Kota.
Seperti gayung bersambut, Bhabinkamtibmas Polsek Kedung Kandang melakukan pencarian hingga menemukan keluarga Sudarmi di Kota Malang. Bermodalkan sejumlah keterangan dari Sudarmi, akhirnya ditemukan petunjuk lokasi keluarganya yakni Jl. Bayam Dalam, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Selanjutnya atas kerjasama Polresta Malang Kota, Polres Timor Tengah Selatan, Kontak Kerukukunan Sosial Keluarga Jawa ( K2S ), Komunitas Arema NTT berusaha memulangkan Sudarmi kepada keluarganya. Polresta Malang Kota memfasilitasi pemulangan Sudarmi ke Kota Malang.
"Ini kekuatan silaturahmi yang dapat menemukan seorang anak yang menghilang sejak usia 17 tahun dan tidak ada komunikasi sama sekali dengan keluarga," ungkap Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto.
Kini Sudarmi dan keluarga telah berkumpul kembali bersama dengan keluarganya. Keluarga mengaku selama ini telah mencari ke sana-sini namun tidak pernah mendapatkan kabar.
"Kami merasa bersyukur bisa berkumpul kembali sejak tahun 1986 terpisahkan, yang dari tahun ke tahun tidak pernah berhasil menemukannya,' ucap adik Sudarmi.
Sudarmi mengadu nasib ke Malaysia, sebelum kemudian dinikahi pria asal NTT dan diboyong ke kampung halaman suaminya. Tetapi kemudian pernikahan mereka berakhir dengan perceraian.
(mdk/eko)