Terungkap, Ada Mobil Pajero Berlogo NasDem dan Wajah SYL Disita KPK
Anak SYL menyebut mobil itu diperoleh jelang akhir masa jabatan ayahnya.
Terungkap, Ada Mobil Pajero Berlogo NasDem dan Wajah SYL Disita KPK
Anak Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kemal Redindo Syahrul Putra mengaku ada aset yang disita penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus korupsi yang menjerat ayahnya.
- Ketika berkendara mobil, suami dan istri selalu saling memegang tangan, membuat anak mereka merasa seperti sedang berlibur.
- Anak SYL Langsung Serahkan Mobil Mewah Merek Toyota Ini ke KPK Usai Diperiksa Terkait TPPU
- Kala Tingkah Laku Anak SYL Bikin Kelimpungan Pejabat Kementan Patungan Rp111 Juta Buat Bayar Aksesoris Mobil
- Mobil Pajeronya Diserempet Truk Ugal-ugalan Hingga Lecet, Balasan Wanita Pemilik Mobil Bikin Geleng-geleng
Salah satu aset yang disita adalah mobil Pajero dengan logo Partai NasDem dan terpampang wajah SYL. Redindo menyebut mobil itu diperoleh jelang akhir masa jabatan ayahnya.
Hal tersebut diakuinya saat jadi saksi dalam perkara pemerasan dan gratifikasi SYL dkk di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (29/5).
"Kalau yang lain apalagi?" tanya kuasa SYL, Djamaluddin Koedoeboen di ruang sidang.
"Yang di Makassar yang tersita ada, mobil Pajero," ungkap Redindo.
"Itu siapa yang berikan mobil Pajero?" tanya Djamaluddin.
"Kalau mobil Pajero itu kami hanya mendapatkan di akhir masa jabatan dengan logo sudah ada NasDem," jawab Dindo.
Dindo mengaku tidak tahu siapa yang memberikan mobil tersebut. Hanya saja pada saat dia menerimanya tidak disertakan surat-surat kendaraan.
"BPKB, STNK?" tanya Djamaluddin
"Enggak ada, jadi kami mengira itu dari NasDem karena sudah ada logo NasDem sudah ada mukanya bapak," jelas dia.
Beberapa aset yang juga pernah disita penyidik KPK yakni sebuah mobil hibah dari ayahnya berupa Jeep Hardtop.
Di satu sisi Redindo mengaku menggeluti bisnis jual beli mobil yang merupakan asetnya.
"Boleh disebut kendaraan itu?" tanya Djamaluddin.
"Kendaraannya, jadi kendaraannya suka keluar masuk pak, saya lebih seneng jual beli mobil. Jadi kalau ada yang suka saya beli, kalau ada yang nawar saya jual lagi. Jadi kendaraan itu keluar masuk. Oleh karena itu yang ada sampai hari ini itu ada di hibah dari Pak SYL ada hardtop," cerita Redindo.
"Hardtop itu tahun berapa?" tanya Djamaluddin.
"1981, satu umur dengan saya. Ada landrover 81' juga, sama ada beberapa aset tabungan," ungkap saksi.