The Bandung Spirit Water Summit, Upaya Kolaboratif Cari Solusi Masalah Air di Pulau Kecil dan Terluar
World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.
World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.
-
Mengapa Kementerian PUPR diangkat menjadi Duta Kehormatan? Duta Kehormatan adalah individu yang memiliki pencapaian sosial yang dapat berkontribusi pada misi dan visi AWC. Terutama untuk meningkatkan kerja sama antara anggota dan mitra-mitra AWC, menerapkan rencana pengembangan jangka menengah dan jangka panjang, serta mengembangkan dan merevitalisasi proyek-proyek air.
-
Apa yang dilakukan Kementerian PUPR untuk menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi? Keberhasilan Indonesia dalam mencapai kemajuan yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur adalah untuk menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi seluruh rakyat secara berkelanjutan. Upaya ini untuk menghadapi urbanisasi, perubahan iklim dan populasi yang terus meningkat.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Bagaimana Kementerian PUPR mendorong kerjasama internasional dalam bidang pengelolaan air? Indonesia dikatakan Presiden, konsisten mendorong tiga hal pada forum. Pertama, adalah meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusifitas untuk mencapai solusi tantangan bersama terutama bagi negara-negara pulau kecil yang mengalami kelangkaan air. Kedua, memberdayakan hydro-diplomacy untuk kerja sama konkret dan inovatif sesuai kebutuhan negara penerima disamping mencegah persaingan dalam pengelolaan sumber daya air lintas batas berdasarkan hukum internasional. Ketiga, adalah memperkuat political leadership sebagai kunci dalam menyukseskan berbagai bentuk kerja sama menuju ketahanan air yang berkelanjutan.
The Bandung Spirit Water Summit, Upaya Kolaboratif Cari Solusi Masalah Air di Pulau Kecil dan Terluar
Semangat kolaboratif global untuk mencari solusi permasalahan air di pulau-pulau kecil dan terluar akan menjadi fokus utama dalam The Bandung Spirit Water Summit yang berlangsung pada 21 Mei 2024. The Bandung Spirit Water Summit merupakan rangkaian World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 Basuki Hadimuljono dan Ketua HighLevel Experts and Leaders Panel (HELP) yang merupakan mantan Perdana Menteri Korea Han Seung-soo akan membuka acara The Bandung Spirit Water Summit tersebut.
Menteri Basuki mengatakan bahwa pengelolaan sumber daya air terintegrasi di pulau-pulau terkecil dan terluar sangat diperlukan untuk menghadapi perubahan iklim dan kenaikan muka air laut.
- Ikut World Water Forum di Bali, Hutama Karya Pamer 17 Bendungan yang Dibangun
- Bakal Dihadiri 104 Negara, Delegasi World Water Forum ke-10 Mulai Tiba di Bali
- Jelang World Water Forum ke-10 di Bali, Menteri PUPR Basuki Tinjau Kesiapan Venue Utama
- Indonesia Jadi Tuan Rumah World Water Forum, Digelar di Bali 18-25 Mei
Pengelolaan sumber daya air, katanya, menghadapi tantangan antara lain regulasi penanganan bencana, pengumpulan data dan analisa, peningkatan kapasitas dan koordinasi antar pemangku kepentingan.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan kerja sama dalam pengembangan perencanaan strategis yang berfokus dalam meningkatkan kepedulian pengelolaan sumber daya air terintegrasi di pulau-pulau kecil dan terluar dalam menghadapi perubahan iklim dan kenaikan muka air laut,” kata Basuki dalam The23rd High-Level Experts and Leaders Panel (HELP) on Water and Disasters di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (19/5).
Pemerintah Indonesia pun menginisiasi pembentukan Pusat Keunggulan (Center of Excellent) Ketahanan Sumber Daya Air dan Perubahan Iklim yang berfungsi merumuskan pengintegrasian aspek lingkungan dan sosial ekonomi dalam menghadapi perubahan iklim.
“Maka diperlukan jejaring dan kerja sama antarpemangku kepentingan yang terdiri dari pemerintah, swasta, dan akademisi sehingga dapat menjadi pusat pengembangan teknologi, peningkatan kapasitas, penerapan solusi efektif untuk perubahan iklim, dan tantangan SDA yang berkesinambungan dan inklusif,” ujar Basuki.
Sementara Profesor Kenzo Hiroki dari National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) sekaligus Koordinator HELP mengatakan, panel tingkat tinggi itu memiliki makna khusus karena mengangkat dan mendorong pembahasan masalah air ke platform politik solidaritas dan kemakmuran bersama.
The Bandung Spirit Water Summit akan menjadi koridor politik baru untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) melalui air. “Di forum ini, para pemimpin negara, organisasi internasional, ahli, serta pemangku kepentingan akan berdialog dan menghasilkan The Spirit of Bandung: acall to action,” kata Kenzo.
Dengan mengumpulkan para kepala negara, pemangku kepentingan, dan para ahli, The Bandung Spirit Water Summit akan merumuskan proposal dan tindakan nyata. Ada lima fokus utama dalam The Bandung Spirit Water Summit, yaitu air dan perdamaian, perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana, sanitasi dan air untuk semua, keuangan dan pemerintahan, serta generasi muda.
Bandung Spirit adalah istilah yang merujuk pada negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika 1955 yang bekerja sama kolaboratif dan saling menguntungkan antara negara anggotanya.
Basuki sebelumnya menyuarakan Bandung Spirit itu dalam sejumlah kesempatan, termasuk dalam 21st HELP on Water and Disasters di Madrid 2023 lalu.
“Semangat Konferensi Asia Afrika di Bandung akan menjadi landasan diselenggarakannya World Water Forum ke-10 di Bali pada tahun 2024, tidak hanya sebagai landasan filosofis tetapi juga sebagai konsep dasar forum tersebut,” ujar Basuki.
Basuki meyakini semangat KAA tetap relevan dalam mengatasi berbagai permasalahan bersama yang memerlukan konsensus global sebagai solusinya, di antaranya melalui World Water Forum. Pertemuan ini mentransformasi semua kebijakan, spirit, semangat, untuk bersama-sama menyongsong masa depan, membuat air sebagai sumber kehidupan dan perdamaian.