Tiga desa masih terendam banjir, Pemda gotong royong kirim bantuan
Lebih kurang 900 jiwa butuh bantuan.
Banjir dan longsor masih melanda sejumlah kabupaten di Provinsi Sumatera Barat. Sekitar lebih dari 900 jiwa penduduk menjadi korban bencana alam tersebut. Bahkan akses jalan penghubung Riau-Sumatera Barat juga tidak bisa dilewati.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Zulfiatno mengatakan, pihaknya beserta tim dari TNI dan Polri dibantu masyarakat, turut serta membantu korban bencana alam tersebut. Terdapat tiga desa masih terendam banjir.
"Akses jalan juga masih lumpuh tak bisa dilewati akibat longsor dan banjir itu. Ada tiga desa yang terendam banjir di sana dengan total 400 rumah berpenghuni 900 jiwa," ujar Zulfiatno saat dihubungi merdeka.com Senin (8/2).
Zulfiatno terus berkoordinasi untuk menanggulangi bencana tersebut. Terutama untuk mengirimkan bahan makanan hingga perahu karet. "Sampai saat ini pengiriman masih berlangsung," katanya.
BPBD Payakumbuh maupun Bukittinggi sudah berada di lokasi banjir dan longsor. Mereka juga akan dibantu tim BPBD dari Agam, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, TNI dan Polri.
"Lokasi terdekat yang tidak terkena banjir kita jadikan posko siaga dan evakuasi. Selain itu kita juga sudah dirikan dapur umum," terang dia.
Sebagian warga yang terdampak banjir paling parah, juga sedang dievekuasi dengan menggunakan perahu karet. Untuk pengguna jalan dari Riau bertolak ke Sumatera Barat atau sebaliknya, diarahkan untuk melewati jalur alternatif di Kiliran Jao.
"Jalur alternatif sudah diarahkan oleh petugas kepolisian. Saat ini tim lain bersama warga juga tengah mencari dua warga korban longsor yang belum ditemukan," pungkas Zulfiatno.