Tiga Ekor Harimau Berkeliaran di Agam, Dua Kambing Jadi Mangsa
Tiga ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dilaporkan berkeliaran di wilayah perkebunan warga di Nagari Koto Rantang Kecamatan Palupuah, Agam, Sumatera Barat. Si belang bahkan telah memangsa dua ekor kambing milik peternak setempat.
Tiga ekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dilaporkan berkeliaran di wilayah perkebunan warga di Nagari Koto Rantang Kecamatan Palupuah, Agam, Sumatera Barat. Si belang bahkan telah memangsa dua ekor kambing milik peternak setempat.
"Ada tiga ekor harimau berkeliaran yang terdiri dari satu ekor harimau dewasa dan dua anaknya yang juga cukup besar. Kambing warga di sini sudah dua ekor dimangsa," kata Eka (35), warga Palupuah, Senin (12/4).
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang mengancam kelestarian Harimau Sumatera di habitat aslinya? Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan, " kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Kapan orang Sulawesi Utara biasanya menyantap Binyolos? Biasanya, masyarakat Sulawesi Utara umumnya menyajikan Binyolos pada pagi hari atau sebagai menu sarapan.
-
Kenapa manusia melewati batas Bumi? Fenomena ini menandakan bahwa jejak ekologis manusia semakin besar, dan biokapasitas planet bumi tidak dapat mengimbanginya.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Bagaimana Sumur Barhut terbentuk? Dilansir Muscat Daily, disebutkan jika sumur neraka ini dibentuk oleh pelarutan batuan gamping. Seperti yang ditemukan wilayah Dhofar, Oman, dan di wilayah Mahra dan Hadramaut, Yaman. Lapisan batuan di gua ini terkikis oleh air tanah yang mengandung garam dan asam. Hal ini kemudian membentuk cekungan dan gua yang dalam setelah beberapa juta tahun.
Dia menjelaskan, kambing milik Rasik (60), jadi mangsa harimau di daerah perkebunan warga di Koto Tabang. Lokasi itu hanya berjarak sekitar satu kilometer dari permukiman.
"Masyarakat di sini resah, karena biasanya setelah memakan kambing dan anjing, harimau itu akan mengganggu manusia jika tidak diusir," kata Eka seperti dilansir Antara.
Warga saat ini ketakutan hingga tidak berani berladang. "Warga sekitar yang biasa berkebun dan mencari kayu bakar di hutan juga menemukan jejak jejak kaki harimau itu," jelasnya.
Sementara itu Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Bukittinggi Vera Ciko mengaku sudah menerima laporan mengenai kemunculan harimau di Palupuah. "Kami sudah menerima laporan munculnya harimau itu dan kambing-kambing yang dimakannya. Kami akan melakukan tindak lanjut hari ini," katanya.
BKSDA hari ini akan melakukan cek lokasi untuk memastikan keberadaan harimau itu. "Sesuai SOP, kami terlebih dulu akan melakukan pengusiran, kemudian baru memasang perangkap setelahnya," kata dia.
Sebelumnya, BKSDA melakukan pengusiran harimau yang memangsa tiga ekor kerbau di Nagari Tigo Balai, Kecamatan Matur pada Maret lalu.
Baca juga:
Lagi, Harimau Sumatera Mangsa Hewan Ternak Warga di Langkat
Jual Harimau Sumatera Diawetkan dan 2 Gading Gajah, 3 Warga Jambi Diringkus
Pakai Helikopter, Potret Pelepasliaran Harimau Sumatra 'Suro' di Taman Gunung Leuser
Niat Cari Sinyal di Gunung, Remaja Ini Malah Ketemu Harimau
Dua Harimau yang Lepas dari Sinka Zoo Singkawang Berhasil Dilumpuhkan
Satu Harimau Lepas di Singkawang Dilumpuhkan dengan Peluru Tajam