Tiga Korban Dukun Jagal Mbah Slamet Teridentifikasi, Teranyar Pasutri asal Lampung
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) telah mengidentifikasi tiga korban jagal dukun pengganda uang Slamet Tohari baru tiga jenazah. Ketiganya yakni Paryanto (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, dan pasangan suami istri atas nama Irsad (43) dan Wahyu Tri Ningsih (41), warga Pesawaran, Lampung.
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) telah mengidentifikasi tiga korban jagal dukun pengganda uang Slamet Tohari baru tiga jenazah. Ketiganya yakni Paryanto (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, dan pasangan suami istri atas nama Irsad (43) dan Wahyu Tri Ningsih (41), warga Pesawaran, Lampung.
"Jadi korban Paryanto yang diketahui identitasnya awal sudah diserahkan kepada keluarga korban dan sudah dibawa pulang menuju Sukabumi. Sedangkan untuk jenazah pasutri asal Lampung yang dikubur satu liang lahat masih menunggu konfirmasi dari keluarganya," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kamis (6/4).
-
Bagaimana modus dukun itu dalam mengedarkan uang palsu? SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu. Selanjutnya SR meminta agar uang itu dilarung ke laut sebagai bentuk ritual buang sial.
-
Kenapa dukun itu mengedarkan uang palsu? Ia mengaku sudah menyebarkan uang palsu tersebut kepada dua orang yang di wilayah Doplang, Kabupaten Blora dan Malang.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Apa itu 'uang perahu'? Uang perahu adalah uang yang diberikan seorang calon wakil rakyat kepada partai politik agar orang tersebut dapat dicalonkan menjadi wakil rakyat seperti menjadi calon legislatif, bupati, walikota, dan lain-lainnya.
Pihaknya akan terus mengembangkan kasus tersebut mengingat aksi yang dilakukan dukun pengganda uang Mbah Slamet tersebut sudah berjalan selama dua tahun terakhir atau sejak tahun 2020. Bahkan, pelaku sudah banyak tidak ingat dan sering memberikan keterangan berubah-ubah saat pemeriksaan.
"Untuk mengidentifikasi para korban, Polda Jateng membuat posko aduan di setiap polres. Hingga saat ini sudah ada 17 laporan, kita arahkan untuk pengambilan DNA mencocokkan dengan jenazah yang ada di Banjarnegara," ungkapnya.
Penyidik juga mengamankan Budi Santosa yang berperan menjaring calon pasien melalui media sosial (medsos) Facebook. Dia mempromosikan Mbah Slamet sebagai dukun pengganda uang. Ketika ada calon konsumen datang, dipertemukan kepada Slamet.
"Untuk pasal yang kita sangkakan kepada kedua pelaku adalah Pasal 338 dan 340 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara atau seumur hidup atau mati," tutup Kapolda.
Sebelumnya, kasus pembunuhan dukun pengganda uang terungkap setelah adanya laporan kehilangan Paryanto (53), warga Sukabumi Jabar. Dari informasi yang dihimpun keluarga bahwa korban berangkat ke Banjarnegara menemui Slamet. Korban yang sempat mengirimkan pesan dan lokasi melalui aplikasi Whatsapp kepada anaknya.
Pesannya berisi instruksi jika tidak ada kabar darinya selama beberapa hari, sang anak diminta datang ke rumah Slamet bersama aparat.
"Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat," ungkapnya.
Selanjutnya korban sudah mulai tidak bisa dihubungi, kemudian keluarga melaporkan pada Polres Banjarnegara pada Senin 27 Maret 2023. Mendapat laporan, polisi langsung melakukan penyelidikan dengan menyusuri lokasi Slamet.
"Hasil penyelidikan bahwa PO dibunuh Slamet dan dikubur di Jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa," jelasnya.
(mdk/yan)