Tiga Metode Dipakai Pemerintah untuk Deteksi Covid-19
Pertama, menggunakan Real Time - Polymerase Cgain Reaction (RT-PCR). Tes ini juga dipakai banyak negara. Caranya, mengambil cairan dari hidung atau tenggorokan.
Indonesia memakai tiga metode tes untuk mendeteksi virus Corona atau Covid-19. Pertama, menggunakan Real Time - Polymerase Cgain Reaction (RT-PCR).
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan tes model ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang cukup tinggi bahkan hampir 95 persen. Tes ini juga dipakai banyak negara. Caranya, mengambil cairan dari hidung atau tenggorokan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"RT PCR inilah yang dipakai di seluruh dunia untuk memastikan apabila sampel berupa swabnya diambil dari hidung atau tenggorokan, itu bisa dites dan menunjukkan positif atau negatif terhadap virus SarsCov 2 ini," kata Wiku di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa (5/5).
Metode kedua yang dipakai melalui Tes Cepat Molekuler (TCM). Tes ini dilakukan secara molekuler dan mempunyai sensitifitas sekitar 95 persen.
"TCM, tes cepat molekuler, menggunakan sebuah yang relatif cepat, dilakukan secara molekuler, dan ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas cukup tinggi sekitar 95 persen," katanya.
Kendati hampir sama dengan RT-PCR, TCM dinilai lebih cepat. Sebab, tes RT-PCR harus memerlukan reagen dan sampel.
"Kalau yang Rat PCR tadi sering disebut sebagai open system jadi sistemnya terbuka, memerlukan reagen dan sampel dan bisa dilakukan tes dengan relatif cepat beberapa jam sudah bisa ketemu hasilnya," kata Wiku.
Wiku memaparkan, alat tes TCM sebelumnya hanya dipakai untuk menguji sejumlah penyakit. Misalnya, TBC, HIV, dan lainnya. Bahkan, alat ini diklaim sudah dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan tersebar di banyak tempat.
"Kalau ini dipakai, maka hasilnya lebih cepat keluarnya dan sangat spesifik dan sensitif. Alat ini sebenarnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia tersebar di banyak tempat, cuma masalahnya cartridge atau kasetnya itu kesulitan kita mendapatkannya karena persaingan di dunia semua perlu itu," jelasnya.
Metode tes ketiga, lanjutnya, uji cepat atau biasa disebut Rapid Diagnostic Test (RDT). Tes ini berupa mengetes antibodi dalam tubuh seseorang.
"Jadi yang sering dipakai adalah RDT antibodi, di mana rapid test ini bisa mendeteksi adanya antibodi yang telah muncul di penderita, biasanya antibodi itu muncul setelah orang tersebut terpapar dan mulai tubuhnya melawan," kata Wiku.
"Maka dari itulah pentingnya memiliki suatu sistem dalam pengujian, kalau sampai positif di harus di-follow up dengan tes menggunakan RTPCR untuk memastikan hasilnya," pungkasnya.
Baca juga:
Ratusan Penumpang KRL di Stasiun Bekasi Jalani Tes PCR Corona
Sandiaga Uno Pimpin Rapid Test 87 WNI dari Singapura di Bandara Soekarno-Hatta
Pemkot Samarinda Beli Alat Tes Corona dari Korea, Diklaim Lebih Valid dari Rapid Test
Tiba di Bali, 159 TKI Penumpang Kapal Pesiar Jalani Tes Covid-19
Persediaan Reagen Masih Cukup untuk Sebulan Mendatang
Hingga Hari Ini, Sudah 116.861 Spesimen Dites Covid-19