Tim BNPB Diterjunkan Cari Penyebab Utama Bencana Banjir di Luwu Utara
"BNPB akan memberikan pinjaman helikopter 1 unit untuk digunakan Pemkab Luwu Utara dan juga kepentingan Pemprov Sulsel dalam rangka evakuasi dan juga kepentingan distribusi logistik," kata Doni.
Setelah Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Kamis kemarin, (16/7), giliran ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Munardo meninjau lokasi bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat, (17/7).
Doni Munardo didampingi Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, meninjau langsung lokasi bencana dan pegunungan di hulu sungai di Luwu Utara melalui pengamatan udara.
-
Apa bantuan yang diberikan oleh BRI Peduli kepada warga terdampak banjir di Luwu Utara? Bantuan diberikan berupa bantuan makanan cepat saji, snacks, sembako dan obat-obatan.
-
Bagaimana cara BRI Peduli menyalurkan bantuan kepada korban banjir di Luwu Utara? “Bantuan diserahkan langsung oleh pekerja BRI melalui Unit Kerja BRI terdekat. Kami memastikan masyarakat yang terdampak Kecamatan Malangke dan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara di mendapatkan bantuan yang dapat meringankan beban mereka,” ungkap Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Apa yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi untuk mengatasi banjir di kawasan Kampung Lebak? “Rumah pompa dibangun untuk mengantisipasi banjir. Harapannya, ketika hujan deras, warga di sini tidak kebanjiran,” ungkapnya.
Saat ditemui awak media di sela-sela peninjauannya, Doni mengatakan sudah ada tim BNPB yang lebih dulu tiba di Luwu Utara ditugaskan untuk mencari penyebab utama banjir bandang di daerah ini.
"Tim BNPB yang sudah ditugaskan kemari (ke Luwu Utara) beberapa hari lalu bersama tim KLHK, tim SDM dan jg beberapa lembaga lain bekerja sama untuk bisa lakukan analisa sehingga bisa dapat kesimpulan nanti, sebenarnya apa penyebab utamanya (banjir bandang)," kata Doni.
Lebih jauh dijelaskan, BPBN ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Luwu Utara, pertama, untuk memastikan bahwa segala sesuatu dalam penanganan kebencanaan di wilayah Luwu Utara ini berjalan dengan baik.
Terutama masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam kondisi tanggap darurat, tempat pengungsian, logistik, sanitasi, dukungan air dan juga perlengkapan terutama untuk ibu-ibu dan anak-anak dan wanita hamil jadi prioritas.
Tugas kedua, kata Doni, adalah memastikan pemulihan lingkungan untuk segera ditata kembali. Soal ini telah dijelaskan oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan juga Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mendapat tugas dari Presiden untuk mempercepat transportasi dan sejumlah fasilitas publik yang harus segera bisa dimanfaatkan kembali.
"BNPB akan memberikan pinjaman helikopter 1 unit untuk digunakan Pemkab Luwu Utara dan juga kepentingan Pemprov Sulsel dalam rangka evakuasi dan juga kepentingan distribusi logistik," kata Doni.
Ditanya soal analisa sementara hasil pengamatan udara, kepala BNPB ini mengatakan, analisa sementara mengapa bencana ini terjadi, pertama adalah curah hujan yang sangat besar. Berdasarkan catatan Bupati Luwu Utara, intensitas hujan saat kejadian mulai dari Minggu-Senin (12-12/7) itu antara 250-300 mm dalam waktu singkat.
Analisa kedua, kata Doni, dilihat dari dua gunung yakni Gunung Lero dan Gunung Magganrang, di bagian selatan yang mengarah ke Kecamatan Masamba, ada yang terkupas.
Biasanya, kata Doni, jika kupasan sudah lama maka akan ada tutupan sebagian tanaman perdu, tanaman rambat.
"Tapi kita perhatikan dari jarak jauh, itu belum ada tutupan artinya itu masih baru. Nah apakah ini akibat curah hujan tinggi di tanggal 12-13 Juli lalu atau bukan," terangnya.
Analisa ketiga, lanjutnya, pengamatan di kawasan pegunungan tersebut adalah jenis bebatuan yang relatif mudah longsor.
"Ini menjadi catatan bagi kita semua termasuk Pemkab Luwu Utara agar daerah-daerah di wilayah kawasan bantaran sungai terutama yang padat pemukiman penduduk sudah harus dipikirkan mitigasinya ke depan supaya kasus seperti ini tidak terulang kembali dan tidak lagi menimbulkan korban jiwa yang jumlahnya cukup banyak," tutup Doni Monardo
Baca juga:
Jokowi Minta Menteri PUPR Segera Pulihkan Masamba Luwu Utara
Akibat Banjir Bandang, Tiga SD dan Satu SMP di Luwu Utara Tertimbun Lumpur
Megawati Perintahkan Kader PDIP Bantu Korban Banjir di Luwu Utara
Menteri Basuki sebut Banjir di Luwu Utara Karena Hulu Sudah Rusak
Korban Banjir Bandang di Masamba Dapat Bantuan Rp 2 Miliar dari Kemensos