Persiapan Musim Hujan, Pemkab Banyuwangi Mulai Antisipasi Banjir
Selain menyiapkan pompa air, juga dilakukan normalisasi sungai hingga perbaikan tanggul sungai.
Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi.
Persiapan Musim Hujan, Pemkab Banyuwangi Mulai Antisipasi Banjir
Antisipasi banjir menjelang musim penghujan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menginstruksikan dinas-dinas teknis mulai melakukan langkah antisipatif.
"Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, juga BPBD kami minta sudah menyiapkan diri. Gorong-gorong segera dibersihkan agar air tidak tersumbat. Spot-spot banjir juga juga mulai dipetakan untuk antisipasinya," kata Ipuk saat menggelar rapat koordinasi mingguan yang diikuti oleh seluruh OPD, Jumat (3/11).
Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11).
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Bencana apa yang diantisipasi oleh BPBD Banyumas? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Bagaimana cara mencegah banjir? Salah satu cara paling efektif untuk mencegah banjir, terutama di kawasan perkotaan, adalah dengan memiliki sistem drainase yang memadai.
-
Kapan awal musim hujan di Banyumas? BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Apa saja yang disiagakan di Banyuwangi untuk Lebaran? Pemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan (nakes) untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran. Ribuan nakes tersebut akan bertugas di pos-pos pelayanan kesehatan (posyankes) yang dibuka di sepanjang jalur mudik dan tempat pariwisata.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
“Rumah pompa dibangun untuk mengantisipasi banjir. Harapannya, ketika hujan deras, warga di sini tidak kebanjiran,” ungkapnya.
Secara teknis, fungsi pompa digunakan untuk menyedot genangan air. Selanjutnya, air akan disedot dan dialirkan kembali ke Sungai Kalilo. “Kalau sudah ada pompa, saat air meluap bisa disedot dan dibuang ke sungai,” tegas Ipuk.
Ipuk menambahkan, terkait penanganan banjir di perkotaan Dinas PU Pengairan telah melakukan normalisasi Kali Lo hingga hilirnya di Selat Bali.
"Normalisasi sudah sampai hilir. Sungai sudah kita keruk kedalamannya hingga 1-2 meter. Semoga ini bisa menghindarkan kawasan kota dari banjir," kata Ipuk.
Selain itu, Ipuk yang juga menyapa warga Lebak, meminta kepada warga setempat untuk turut menjaga lingkungan.
“Jangan buang sampah sembarangan. Biar nanti selokan dan sungainya tidak tersumbat sehingga menyebabkan banjir,” pintanya.Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan dua pompa air yang disediakan tersebut memiliki kapasitas 50 liter per detik. Diameter pipa mencapai 8 dim.
“Dengan dua pompa ini, kalau Kampung Lebak tergenang tidak sampai tiga jam air sudah mulai naik, pompa langsung dihidupkan,” jelasnya.
Ketika air sungai naik, imbuh Guntur, pintu klep akan ditutup. Sehingga, air dari sungai Kalilo tidak sampai masuk ke area perkampungan. “Pompa dihidupkan, sehingga air yang ada di Kampung Lebak bisa segera dibuang ke sungai,” kata dia.
Dinas PU Pengairan yang bertindak sebagai operator pompa, selanjutnya akan menyerahkan kepada masyarakat sebagai upaya antisipasi. “Sehingga ketika air datang masyarakat bisa langsung mengoperasikan. Pastinya akan kita kawal,” terang Guntur.
Selain menyiapkan pompa air, juga dilakukan normalisasi sungai hingga perbaikan tanggul sungai. “Khususnya di sepanjang Kalilo ini, kita tinggikan dan perbaiki tanggul-tanggul yang ada. Juga kita melakukan pengerukan sedimen sungai,” pungkas Guntur.