Pantau Lahan Pertanian, Bupati Ipuk Cek Ketersediaan Air
Kemarau yang cukup panjang akibat El Nino menjadi perhatian Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Kemarau yang cukup panjang akibat El Nino menjadi perhatian Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Kemarau yang cukup panjang akibat El Nino menjadi perhatian Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Ia turun langsung memastikan ketersediaan air, khususnya di kawasan pertanian.
"Alhamdulillah, sampai saat ini, ketersediaan air masih mencukupi untuk mengaliri areal pertanian. Meskipun debit sejumlah dam menurun, tapi dengan kontrol yang baik, distribusinya masih terkendali," ungkap Ipuk saat meninjau areal persawahan di Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, Rabu (1/11/2023).
Sejak bulan lalu, Pemkab Banyuwangi telah mengimbau kepada para petani untuk menunda penanaman komoditas pertanian yang membutuhkan stok air banyak. Hal ini sebagai antisipasi ketika debit air berkurang drastis.
"Namun, bagi petani yang sudah terlanjur menanam padi, kita pastikan akan tetap mendapatkan pasokan air. Apalagi yang lahannya masuk Rencana Tata Tanam Global, kami prioritaskan. Sehingga tidak sampai terjadi gagal panen," jelas Ipuk.
Penurunan debit air sendiri diakui oleh Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo. Sejumlah DAM mengalami penurunan debit. "Contohnya di DAM Karangdoro. Biasanya debit 8.000 liter/detik, sekarang tinggal 4.000 liter/detik. Bulan depan bisa tinggal separuhnya," paparnya.
Meski demikian, imbuh Guntur, debit air tersebut masih mencukupi untuk mengaliri areal persawahan di kawasan Banyuwangi selatan tersebut. "Kita menerapkan pembagian air setiap sepekan sekali ketiga saluran sekunder yang ada. Sehingga semuanya masih mendapatkan jatah air," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi Danang Hartanto menyebutkan pihaknya terus menyalurkan bantuan air bersih di sejumlah wilayah yang kesulitan air. Tak kurang dari 235 ribu liter air. Hal ini untuk menambal kebutuhan air minum dan rumah tangga.
"Kita telah menyalurkan ke 12 desa yang tersebar di Kecamatan Kalipuro, Tegaldlimo, Pesanggaran, Bangorejo, Cluring, Gambiran dan Genteng. Ini akan terus kita tambah seiring dengan permintaan warga," pungkas Danang.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Banyuwangi, stok beras di Banyuwangi jumlahnya mencukupi sampai akhir tahun.
Baca SelengkapnyaIni merupakan tanda musim kemarau kering yang sudah diwanti-wanti oleh BMKG sejak lama.
Baca SelengkapnyaHal ini karena aturan produk tembakau di RPP Kesehatan dinilai tak sejalan dengan UU yang menaungi bidang pertanian.
Baca SelengkapnyaData Badan Pangan Nasional pada tahun 2022, bahwa tingkat kerawanan pangan di Wakatobi sudah mencapai 50 persen
Baca SelengkapnyaNilai uang tersebut hingga kini masih dalam proses penghitungan.
Baca SelengkapnyaIa dinilai berontribusi dan berhasil membangun OKU Timur di Bidang Pertanian.
Baca SelengkapnyaMiris, jumlah petani di Banyuwangi terus berkurang. Pemkab Banyuwangi janji beri modal bisnis pertanian anak muda.
Baca SelengkapnyaPHE nantinya akan mengelola 20 persen dari kepemilikan tersebut dan 15 persen akan dikelola oleh Petronas Masela.
Baca Selengkapnya