Tim Kesehatan Haji Indonesia dapat penghargaan dari Kemenkes Saudi
Tim Kesehatan Haji Indonesia dapat penghargaan dari Kemenkes Arab Saudi. Kementerian Kesehatan Arab Saudi memberikan apresiasi kepada Tim Kesehatan Haji Indonesia. Penghargaan ini diberikan lantaran melakukan kegiatan promosi dan preventif serta layanan kesehatan gerak cepat.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi memberikan apresiasi kepada Tim Kesehatan Haji Indonesia. Penghargaan ini diberikan lantaran tim kesehatan haji Indonesia tak cuma melakukan tindakan pengobatan kepada pasien saja. Tetapi juga melakukan kegiatan promosi dan preventif serta layanan kesehatan gerak cepat.
"Penghargaan ini merupakan yang pertama kali diberikan kepada Kementerian Kesehatan dalam penyelenggaraan kesehatan haji 2016. Kita tidak hanya fokus kepada pengobatan saja, tetapi juga fokus kepada promosi kesehatan dan layanan gerak cepat atau emergency," kata Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Eka Yusuf Sinka dalam keterangannya, Rabu (5/10).
Bahkan menurut Eka, Kementerian Kesehatan Arab Saudi akan menyampaikan kepada Kementerian Kesehatan di seluruh dunia Islam agar mengikuti pola pelayanan kesehatan haji yang dilakukan oleh Indonesia karena terbukti sangat membantu para jemaah haji dan mampu mengurang jumlah korban jiwa.
"Nama penghargaannya Ambassador Health Awareness in Hajj," ujar Eka.
Dia menambahkan tim promosi dan preventif merupaan gerakan kesehatan di bagian hulu, tim gerak cepat berada di tengah, sedangkan tim kuratif berada di bagian hilir. "Sehingga pelayanannya bersifat komprehensif," imbuh Eka.
Adapun penghargaan ini diberikan di Kantor Kemenkes KSA Jeddah hari ini. "Penghargaan juga diberikan kepada seluruh Tim Promosi dan Preventif (TPP) yang berjumlah 45 orang" tutup Eka.
Sebelumnya, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menerangkan, ada sejumlah hal baru yang digagas tim pada musim haji tahun ini untuk Armina, antara lain: pembentukan tim promosi dan preventif dan tim gerak cepat.
Tim promosi dan preventif bekerja untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dengan cara sosialisasi berkala ke kloter terkait kesehatan, prediksi suhu, tips dan trik penggunaan masker, sprayer dan lainnya. Total ada 45 anggota tim promosi dan preventif yang disiagakan.
Sementara tim gerak cepat, terdiri dari tim kesehatan dan tenaga musim bertugas memandu jemaah untuk melaksanakan kegiatan di Arafah, Muzdalifah dan Mina. "Tim gerak cepat dilengkapi dengan peralatan untuk pertolongan pertama pada jemaah dan tentunya kita telah kerjasama dengan pemerintah Arab Saudi untuk siapkan mekanisme evakuasi yang ada," kata Anung di kantor Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Khalidiyah-Makkah.
Total tenaga yang tergabung dalam tim gerak cepat sama dengan tim promosi dan preventif. Dari jumlah itu, 40 orang adalah tenaga kesehatan dan 5 orang dari tenaga musiman yang bisa berbahasa Arab.
Ditambah dengan tenaga kesehatan dari Madinah berjumlah 56 orang, maka ada banyak personel kesehatan yang siaga selama Armina. Mereka tersebar di maktab-maktab sampai klinik emergency yang tersebar di Arafah dan Mina.
Selain itu, ada juga 27 ambulans yang bisa diakses oleh tim kesehatan Indonesia. Tujuh ambulans disiapkan untuk evakuasi bila ada jemaah yang meninggal. Sisanya untuk mengevakuasi apabila ada tindakan medis yang harus dilakukan.
Tim promosi dan preventif serta tim gerak cepat ini dianggap sukses saat pelaksanaan Armina. Hal ini dibuktikan dengan minimnya jumlah jemaah haji yang meninggal dunia saat Armina.