Tinggalkan rumah pohon, keluarga Budiyanto pindah ke kantor Babinsa
Budiyanto bersama Marmi (32) istrinya dan dua anaknya, Risma Ayu Soraya (9) serta Redi Gebi Hidayat (8) mulai hari ini sementara akan menempati Rukan (rumah kantor) Babinsa di Desa Tuban Jalan Solo-Purwodadi Kecamatan Gondangrejo, sembari menunggu rumah yang sedang dibangun.
Tri Budiyanto (35) warga Dukuh Wirun, Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar akhirnya bersedia pindah dari rumah pohon yang ditempati bersama istri dan dua anaknya setahun terakhir. Budiyanto bersama Marmi (32) istrinya dan dua anaknya, Risma Ayu Soraya (9) serta Redi Gebi Hidayat (8) mulai hari ini sementara akan menempati Rukan (rumah kantor) Babinsa di Desa Tuban Jalan Solo-Purwodadi Kecamatan Gondangrejo, sembari menunggu rumah yang sedang dibangun.
Luluhnya hati Budiyanto untuk mau direlokasi ke tempat yang lebih layak, berkat kegigihan perjuangan Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf M.I. Muchtar M didampingi Pelda Kristiawan anggota Babinsa Desa Plesungan. Mereka tak henti-hentinya melakukan pendekatan kepada Budiyanto yang dikenal keras kepala.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Apa yang diperbaiki oleh Wawan Pramono di Karanganyar? Sejumlah ruas jalan di wilayahnya ia perbaiki. Di antaranya jalan Gedongan-Embarkasi dan Gawanan-Gagaksipat.
-
Apa yang menarik dari wisata Karanganyar? Karanganyar memiliki objek wisata alam dan wahana yang menarik.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Di mana Taman Hutan Raya Karanganyar berada? Taman Hutan Raya Karanganyar terletak di Tambak, Dusun Sukuh, Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar.
-
Apa yang terkenal dari Kampung Kemasan? Tak jauh dari pusat Kabupaten Gresik, ada sebuah kampung yang terkenal dihuni oleh para crazy rich sejak ratusan tahun lalu. Namanya Kampung Kemasan.
"Memang tidak mudah untuk meyakinkan orang seperti halnya Budiyanto yang setiap mau direlokasi dari rumah pohonnya, selalu tidak mau dan menolak. Dan akhirnya kita bersyukur, Bapak Budiyanto mau direlokasi hari ini," ujar Muchtar kepada wartawan, Rabu (20/12).
Untuk sementara, lanjut Dandim, Budiyanto dan keluarganya akan menempati rukan. Karena rumah yang dialokasikan untuk Budiyanto belum selesai dibangun. Dengan berkoordinasi rombongan Korem 074/Warastratama Solo, pihaknya melakukan relokasi rumah Budiyanto sekeluarga.
Dandim menambahkan, pindahnya Budiyanto sekeluarga adalah suatu bentuk upaya untuk mensejahterakan rakyat di wilayah binaannya, khususnya di Kabupaten Karanganyar. Perwira Akmil lulusan 1999 tersebut juga meminta kepada Budiyanto agar tidak berniat kembali lagi menempati rumah pohon yang ada di hutan jati.
"Jangan pindah lagi ke hutan jati, karena sangat beresiko dengan keamanan. Kami akan membantu biaya sekolah anak-anak Pak Budiyanto," tegasnya.
"Saya berharap peristiwa ini menjadi contoh tauladan yang baik, mampu menjadi pelopor dan penggerak dalam usaha untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat di desa binaan masing-masing," pungkas Dandim.
Budiyanto tinggal di rumah pohon yang ada di tengah hutan jati desa setempat. Alasan keluarga dan ekonomi, membuat Budiyanto memutuskan tinggal di rumah panggung berukuran tinggi 4 meter, panjang 3 meter dan lebar 2,5 meter. Di tengah hutan tersebut, Budi membuat rumah mungil tak layak huni. Memanfaatkan pohon untuk tiang utama, kemudian bambu dan bekas spanduk untuk lantai dan tembok, serta jerami untuk atap.
Sejak setahun lalu, Budiyanto bersama kedua anaknya tinggal di rumah tersebut. Sang istri yang tinggal bersama saudaranya di Wirun, Plesungan, baru setengah tahun kemudian menyusul. Baik Budiyanto maupun istrinya bekerja sebagai pemulung. Kondisi ekonomi yang serba kekurangan, membuat kedua anaknya tak bisa merasakan pendidikan sekolah seperti anak lain seusia.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar berulangkali membujuk Budiyanto agar mau direlokasi melalui program RTLH. Namun ia memilih tetap tinggal di tengah hutan.
(mdk/cob)