Tingkatkan kualitas lulusan, Gus Ipul perkuat pendidikan Vokasional siswa SMA/SMK
"Kalau di pendidikan kita akan perkuat vokasional dengan memberikan pelatihan-pelatihan ketrampilan bagi siswa SMA atau SMK," kata Gus Ipul panggilan Saifullah Yusuf.
Peningkatan ketrampilan siswa SMA atau SMK menjadi perhatian khusus calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf. Gus Ipul memastikan akan mengembangkan pendidikan vokasional untuk mengasah ketrampilan siswa menengah.
"Kalau di pendidikan kita akan perkuat vokasional dengan memberikan pelatihan-pelatihan ketrampilan bagi siswa SMA atau SMK," kata Gus Ipul panggilan Saifullah Yusuf, Selasa (23/1).
-
Kapan Yusuf mulai beternak itik? Ahmad Yusuf (22) sudah mulai beternak itik sejak usianya masih 15 tahun.
-
Kapan Sahrul Gunawan diwisuda? Alhamdulillah, guys! Hari ini, Selasa, 21 November 2023, setelah sukses banget lulus sidang tesis bulan April kemarin, kita semua merayakan Wisuda Magister Ilmu tafsir Al Quran universitas PTIQ yang pertama.
-
Apa pesan utama yang disampaikan Gus Ipul dalam acara Malam Nuzulul Quran di Kota Pasuruan? Dalam momentum ini, Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul ini mengingatkan kepada THL, Tenaga Kontrak, PPPK dan pejabat eselon III yang hadir untuk selau meminta pertolongan Allah SWT dalam segala urusan terutama dalam hal memajukan Kota Pasuruan.
-
Apa yang dilakukan Yusuf bersama Ikram Rosadi? Sejak datang ke klinik, Yusuf seakan tak terpisahkan dengan sang ayah sambung yang menyemangatinya sebelum disunat.
-
Apa yang Yusuf Mannagalli Parawansa lakukan saat kuliah? Ia tak malu memasang rengkek di motornya demi membawa barang dagangannya.
-
Apa pesan utama Gus Ipul di Hari Pahlawan? “Indonesia merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa. Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan Bangsa dan Negara,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul inginkan lulusan SMA atau SMK memiliki ketrampilan tertentu supaya mereka tidak gagal dalam bekerja. Menurut dia, saat ini yang dibutuhkan adalah siswa-siswa SMA/SMK yang siap untuk dipakai bekerja, bukan lagi harus melakukan pelatihan dan pendampingan lagi.
Saat ini, lanjut Gus Ipul, yang berkembang adalah lulusan SMA atau SMK masih membutuhkan semacam kursus ke lembaga-lembaga tertentu, misalnya Balai Latihan Kerja (BLK). Untuk itu, ke depannya lulusan SMA/SMK sudah mendapatkan ketrampilan dari sekolah supaya siap dipakai perusahaan-perusahaan yang membutuhkan. "Jadi lulusan SMA atau SMK tidak perlu ke BLK lagi, mereka sudah siap kerja," ujar dia.
Wakil Gubernur Jawa Timur ini menuturkan, banyak perbaikan yang dilakukan di ruang lingkup pendidikan. Dari seluruh sekolah menengah (SMA/SMK), banyak perbaikan yang dilakukan pemerintah. Perbaikan ini dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan, misalnya kelengkapan laboratorium dan otomotif. "Kalau otomotif kan membutuhkan mobil dan motor untuk dipakai sebagai kelengkapan pendidikan," katanya.
Keinginan Gus Ipul selaras dengan Paguyuban Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Jawa Timur di antaranya Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Jember, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Negeri Surabaya, UIN Sunan Ampel, dan Universitas Pembangunan Nasional. Dalam rapat kerja menyebutkan, Jawa Timur akan ada bonus demografi (melimpahnya usia produktif antara umur 15-64 tahun).
Berdasarkan data di Provinsi Jatim, bonus demografi sendiri mencapai 69,60 persen di tahun 2017. Dan diperlukan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terutama pendidikan vokasional dalam mencetak tenaga kerja terampil, serta mengikis jumlah pengangguran di tahun yang sama.
"Bonus demografi ini lebih cepat, terjadi laju pertumbuhan penduduk (LPP) Jatim hanya 0,59 persen di bawah nasional 1,03 persen," kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengaku pihaknya tengah mematangkan strategi, salah satunya pendidikan vokasional. Bahkan, ada konsep ke depan akan melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk mengasah ketrampilan siswa SMA/SMK Jawa Timur. "Kerjasama dosen jadi pengampu atau pembina akan kita dilakukan," kata dia.
(mdk/mtf)