Tinjau Pilkada Kabupaten Pati, Ganjar naik perahu karet
Sebanyak 18 desa terendam air.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi sejumlah wilayah yang melaksanakan pemilihan kepala daerah, hari ini. Diantaranya, Kabupaten Pati.
Sialnya, sebanyak 18 desa terkena banjir lantaran hujan deras melanda daerah yang berbatasan dengan Laut Jawa tersebut, sejak beberapa hari terakhir. Akibatnya, Ganjar harus menaiki perahu karet untuk mengunjungi TPS 02 Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan. Dia ditemani Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa yang diraih pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Apa yang membuat Ganjar Pranowo terkesan dengan Kecamatan Selo? Hal itu membuat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo takjub terhadap keindahan pesona alam Kecamatan Selo yang berpotensi menjadi tujuan wisata unggul di Indonesia. “Ini bisa menjadi destinasi wisata yang bagus banget. Saya kira orang yang datang ke sini akan senang. Saya sendiri berdiri di sini kalau balik kanan, itu sebelah kanan saya merapi, ini merbabu,” kata Ganjar
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Kendati banjir, Ganjar melihat masyarakat setempat tetap antusias menggunakan hak pilih.
"Masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi itu (banjir), maka justru tidak mengganggu," kata Ganjar. "Yang terganggu banjir itu justru di Brebes.Karena KPUD kemudian harus menyiapkan TPS baru."
Seperti diketahui, Pilkada Kabupetan Pati hanya diikuti satu pasang calon. Yakni, Haryanto dan Saeful Arifin. Makanya, dalam surat suara, pasangan calon bupati dan wakil bupati itu hanya akan melawan kotak kosong.
Kepala Desa Ngastorejo Rumini menjelaskan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Pati sudah menyediakan sejumlah perahu karet untuk mengantarkan warga menuju TPS terdekat.
"Sehingga meskipun banjir, warga kami tetap bisa menggunakan hak pilih mereka," jelasnya.
Selepas Ngastorejo, Ganjar dan rombongan singgah di TPS 06 Desa Winong, Kecamatan Pati, Pukul 13.30 WIB. Kala itu proses penghitungan suara sudah berlangsung 15 menit dan berakhir pukul 13.50 WIB.
Hasilnya, pasangan Haryanto-Saiful Arifin mendapat 201 suara, kotak kosong 121 suara. Sisanya, tujuh suara tak sah.
Padahal, menurut Ketua KPPS Basuni, ada sebanyak 506 terdaftar sebagai pemilih di TPS 06 Desa Winong. Terdiri dari 258 laki-laki dan 248 perempuan.
"Hingga proses pemungutan suara ditutup pukul 13.00 WIB, ada 329 warga yang menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut."
(mdk/yud)