Tips Cegah Dehidrasi Saat Cuaca Panas di Makkah, Calon Jemaah Haji Wajib Tahu

Beribadah di Masjidil Haram, Makkah menjadi hal yang paling diinginkan para jemaah haji maupun umrah. Mengingat salah satu keutamaan beribadah di Masjidil Haram disebutkan mengandung pahala seribu kali lipat dibanding dengan masjid-masjid lainnya.

Pada waktu-waktu tertentu suhu di Arab Saudi bisa mencapai 50 derajat celsius. Tentunya hal ini menjadi tantangan bagi jemaah haji atau umrah asal Indonesia yang rata-rata tinggal dengan suhu maksimal 30 derajat.

"Kita di Indonesia terbiasa dengan suhu maksimal 30 derajat celsius, sedangkan arab terbiasa dengan suhu 40 derajat," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo di acara Bimtek PPIH Arab Saudi, Sabtu (23/3).

Namun pada pelaksanaan haji tahun 2023, Liliek menyebut suhu di Arab Saudi mencapai 52 derajat. Hal ini yang membuat orang Arab memilih tidak beraktivitas di luar rumah pada siang hari.

"Makanya orang Arab tidak keluar rumah di siang hari, kecuali untuk pergi bekerja atau sekolah," kata Liliek.

Sementara itu, jemaah haji atau umrah asal Indonesia melakukan hal sebaliknya. Mereka berusaha untuk menjalankan sunnah dengan memperbanyak pergi salat ke Masjidil Haram di siang hari.

Untuk itu Liliek mengingat agar jemaah keluar hotel atau penginapan menggunakan alat pelindung diri. Seperti menggunakan masker, topi, kaca mata hitam.

"Kalau harus keluar sebaiknya menggunakan alat pelindung diri seperti topi, kaca mata dan masker," kata Liliek.

Tak hanya itu, cuaca terik berpotensi membuat seseorang kekurangan cairan. Makanya, Liliek menyarankan agar jemaah cukup asupan air. Namun, dia mengimbau pola minum airnya diatur agar membuat seseorang jadi bolak-balik, balik ke kamar mandi. Sementara, jarak masjid ke kamar mandi atau tempat wudu sangat jauh.

"Minumnya pakai siasat. Kalau di masjid maksimal 200 ml per jam," kata Liliek.