Tiru Jepang, BMKG Ingin Pemantauan Gempa dan Gunung Api di Satu Lembaga
Tidak hanya itu, BMKG juga ingin mensinergikan data pantauan Gunung Api masuk ke sistem kegempaan di BMKG. Dia mencontohkan lembaga di Jepang.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memastikan sudah bersinergi dengan lembaga lain dalam kerangka penanganan tsunami vulkanik. Upaya ini dilakukan karena BMKG tidak memiliki akses untuk memantau tsunami yang dipicu gempa vulkanik. Kewenangan itu berada dalam instansi lain.
"Tsunami yang dipicu oleh gempa vulkanik itu tidak satu kantor dengan BMKG. Sehingga kami saat ini menguatkan sinergi dengan lembaga yang memantau gunung api. Maksudnya, sinergi itu tidak sinergi antar kantor. Tetapi juga sinergi data dan sinergi mesin. Itu sudah berjalan antara BMKG dan BNPB. BMKG dan PUPR juga sudah," kata Dwikorita di kantor DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (1/2).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang diimbau BMKG kepada pemudik yang akan melalui Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Tidak hanya itu, BMKG juga ingin mensinergikan data pantauan Gunung Api masuk ke sistem kegempaan di BMKG. Dia mencontohkan lembaga di Jepang.
"Di Jepang dalam satu badan, satu departemen memantau keduanya, Gempa dan Gunung Api," ujarnya.
Dia berharap, dengan sinergi data antara BMKG dan lembaga lain, penyampaian informasi bencana baik untuk pencegahan hingga penanganannya menjadi lebih cepat. Serta dapat mengurangi jumlah korban.
"BMKG Jepang itu di dalam satu badan satu departemen yang memantau dua-duanya, gempa dan gunung api," ucapnya.
Baca juga:
BMKG Akan Lakukan Uji Coba Radar Tsunami dari Jepang di Purworejo dan Bantul
BMKG Perkirakan Tanggal 1 Hingga 10 Februari Puncak Musim Hujan di Jakarta
BMKG Keluarkan Peringatan Waspada Gelombang 7 Meter di Perairan NTT
Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Sumba Barat
4 Kali Gempa di Sumba Barat Pagi Ini Dipicu Naiknya Sesar
Sumba Barat Kembali Diguncang Gempa Magnitudo 5,2, Tak Berpotensi Tsunami