Tito Karnavian: Jika Daerah Perbatasan Makmur Masyarakatnya, Ini akan Menjadi Buffer Zone
Tito menyebutkan untuk merealisasikan pembangunan tersebut tidaklah mudah, perlu koordinasi yang baik.
Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Tito Karnavian menekankan pemerataan pembangunan harus dapat dirasakan oleh semua masyarakat, tak terkecuali di wilayah perbatasan. Karena itulah, melalui salah satu tugasnya, BNPP didorong mengoptimalkan pembangunan di kawasan perbatasan.
“Jika daerah-daerah perbatasan itu makmur masyarakatnya, ini akan menjadi buffer zone (wilayah penyangga) untuk strategi pertahanan kita,” kata Tito dalam keterangannya, Sabtu (31/8).
Dia menyebutkan untuk merealisasikan pembangunan tersebut tidaklah mudah. Perlu koordinasi yang baik secara lintas sektoral agar pelaksanaannya tepat guna.
Dengan optimalisasi tersebut, diharapkan hasil pembangunan di perbatasan juga dapat berdampak pada tercapainya Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, sejumlah lembaga internasional memprediksi Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada 2040.
Situasi tersebut juga akan membuat masyarakat kelas menengah lebih dominan. Hal ini dipicu oleh tren bertumbuhnya perekonomian di Indonesia.
“Saya melihat bahwa trajectory atau prediksi itu bukan sesuatu yang mimpi, sesuatu yang hanya ilusi, tapi tadi saya sampaikan saya termasuk yang optimistis akan itu (terwujudnya Indonesia Emas 2045),” imbuhnya.
Tito menjelaskan keyakinannya tersebut didasarkan pada sejumlah alasan ilmiah. Menurut sejumlah literatur, pertarungan global di masa mendatang bukan lagi seputar tradisional militer, melainkan ekonomi.
Dalam konteks tersebut, Indonesia memiliki modal ekonomi yang kuat. Di antaranya banyaknya angkatan kerja yang dapat mendorong peningkatan produksi, keberadaan sumber daya alam yang melimpah, serta luas wilayah yang besar untuk menampung mesin produksi.
“Kita tiga-tiganya memiliki itu. Tidak banyak negara memiliki syarat tiga ini,” tambah Tito.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan sejumlah prediksi itu tetap perlu didukung dengan memastikan stabilitas politik dan keamanan.
Selain itu juga perlu menjalankan strategi yang tepat, di antaranya memastikan pembangunan terjadi secara merata, baik di kota, desa, maupun kawasan perbatasan.
“Strategi besar kita adalah kita harus paralel, membangun tidak hanya orientasi di urban (perkotaan), tapi juga membangun di daerah rural. Di mana rural itu? Pedesaan dan perbatasan,” terangnya.
Selain itu, Tito menyampaikan bahwa ada beberapa alasan terpilihnya Provinsi Kalbar dalam Pencanangan Gerbangdutas Tahun 2024. Alasan yang pertama adalah Kalbar memiliki beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang telah selesai dibangun dan tinggal diresmikan.
Alasan yang kedua, lanjut Tito, adalah di perbatasan darat Kalbar khusunya dengan Malaysia perlu diperkuat dengan memabngun daerah perbatasan negara masyarakatnya selain lebih sejahtera, juga merasakan pemerataan keadilan pembangunan. Kalau masyarakat perbatasan sudah sejahtera dan tercukupi otomatis akan memperkuat rasa nasionalisme.
Sementara itu (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson berharap acara Pencanangan Gerbangdutas Tahun 2024 ini menjadi momentum yang baik untuk terus melakukan langkah kongkret dalam mendorong percepatan pembangunan kawasan perbatasan negara secara komprehensif dan terpadu serta terintegrasi.
"Saya juga berharap melalui pencanangan pada pagi ini, kita dapat menumbuhkan kesamaan pandangan, gerak dan harapan dari seluruh pihak yang terkait dalam membangun kawasan perbatasan negara," terangnya.
Sebagai informasi, Provinsi Kalbar memiliki 14 kecamatan lokasi prioritas (Lokrpri) percepatan pembangunan di kawasan perbatasan negara yang berada di 5 kabupaten. Kabupaten tersebut yakni Kabupaten Sambas, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Bengkayang.
Selanjutnya, wilayah Kalbar juga memiliki 2 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), yaitu: PKSN Paloh Aruk dan PKSN Jagoi Babang dan memiliki 4 Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yaitu: PLBN Aruk, PLBN Entikong, PLBN Badau, dan PLBN Jagoi Babang.
Dalam Pencanangan Gerbangdutas Tahun 2024, turut mendampingi Mendagri Tito adalah Sekretaris Utama BNPP, Zudan Arif Fakrulloh selaku Penjabat (Pj) Sulawesi Selatan; Pelaksana harian (Plh) Sekretaris BNPP, Makhruzi Rahman; Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP, Robert Simbolon.
Selanjutnya Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong; Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Le; Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara, Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Rudy Syamsir, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalbar.