TKN Ungkap Makna Permintaan Maaf Prabowo saat Debat: Menegaskan Musuhnya Bukan Anies dan Ganjar
Dia menilai debat kelima capres-cawapres itu merupakan ‘ibu’ dari seluruh debat politik di Indonesia.
Prabowo menyampaikan permintaan maaf yang sangat tulus dan mendalam.
TKN Ungkap Makna Permintaan Maaf Prabowo saat Debat: Menegaskan Musuhnya Bukan Anies dan Ganjar
- Prabowo Minta Maaf saat Tutup Debat Capres Pamungkas, Anies: Tidak Ada yang Salah, Beliau Baik
- TKN Anggap Anies Sibuk Serang Pribadi Prabowo Soal Pertahanan dan Alutsista: Retorikanya Menyudutkan
- TKN soal Anies-Ganjar Beri Rapor Merah Kemenhan Era Prabowo: Tampil Politisi Tak Ngerti Pertahanan
- TKN Prabowo Puji Gibran di Debat Cawapres: Belimbing Sayur Dibuat Sambal dan Sayur Asem jadi Lezat
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menjelaskan makna permintaan maaf yang disampaikan calon presiden Prabowo Subianto dalam penutupan Debat Kelima Capres Pemilu 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2).
Budiman menjelaskan Prabowo menyampaikan permintaan maaf yang sangat tulus dan mendalam itu kepada semua pihak, mulai dari rival debat sampai penyelenggara pemilu.
"Ini adalah sifat kenegarawanan dasar. Beliau (Prabowo) berdiri sebagai pemimpin bangsa, bukan pemimpin golongan tertentu. Pak Prabowo menegaskan musuhnya bukan Pak Anies dan Pak Ganjar, sesengit apa pun perdebatan yang pernah terjadi. Namun, musuh beliau adalah kemiskinan dan keterbelakangan," kata Budiman dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/2).
Dia menilai debat kelima capres-cawapres itu merupakan ‘ibu’ dari seluruh debat politik di Indonesia. Dalam dalam momen itu, lanjut Budiman, Prabowo memberikan penghormatannya serta menjadikan panggung debat dengan memancarkan kenegarawanan dan kepemimpinan.
Budiman menambahkan Prabowo merupakan satu-satunya capres yang secara terbuka mengapresiasi jasa para presiden Indonesia.
"Beliau menekankan pentingnya suatu kesatuan keberlanjutan, mengingatkan kita semua apa yang sudah dilakukan pemimpin-pemimpin sebelumnya, dan apa yang bisa yang bisa kita lanjutkan. Ini adalah suatu kesatuan dari Indonesia merdeka sampai hari ini," jelasnya.