TNI AD Sita Ratusan Buku Bertema Komunis di Pare, Tulisan Soe Hok Gie Ikut Diamankan
Dari berbagai judul buku yang disita, dua di antaranya adalah tulisan aktivis Soe Hok Gie, Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan dan Di Bawah Lentera Merah.
Anggota Kodim /0809 Kediri dalam hal ini Koramil 0809/11 Pare serta anggota Polres Kediri menyita ratusan buku bertema komunis dari tiga toko buku di wilayah Kampung Inggris, Pare, Kabupaten Kediri. Dari berbagai judul buku yang disita, dua di antaranya adalah tulisan aktivis Soe Hok Gie, Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan dan Di Bawah Lentera Merah.
Tiga toko buku tersebut antara lain Toko Buku Q Ageng satu dan dua di Jalan Brawijaya No. 67 Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri dan Toko Buku Abdi Jalan Brawijaya No. 123. Dari tiga toko tersebut milik dua orang pemilik
-
Mengapa komunisme muncul? Komunisme lahir sebagai tanggapan terhadap ketidaksetaraan sosial dan ekonomi pada abad ke-19.
-
Apa tujuan utama dari komunisme? Tujuan utamanya adalah terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.
-
Bagaimana komunisme mencapai tujuannya? Dalam komunisme, perubahan sosial harus dimulai dari pengambilalihan alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis.
-
Bagaimana Syekh Wasil mendekati masyarakat dalam penyebaran Islam di Kediri? Saat pertama kali datang ke Kediri, Syekh Wasil tidak secara langsung menyebarkan Islam ke masyarakat. Ia menggunakan pendekatan tertentu, yakni memulai dakwahnya dengan mendekati para raja yang saat itu berada dalam masa pemerintahan Prabu Sri Aji Jayabaya.
-
Siapa yang menginspirasi lahirnya Komunisme? Terinspirasi oleh karya-karya Karl Marx dan Friedrich Engels, konsep dasar komunisme adalah menciptakan masyarakat di mana sumber daya dan produksi dimiliki bersama oleh seluruh masyarakat.
-
Kenapa libur nasional penting? Libur nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat, bersantai, dan mengisi ulang energi setelah bekerja atau belajar dengan keras. Libur nasional juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta produktivitas kerja.
Pengamanan 160 buku-buku paham komunis ini berawal dari laporan informasi Babinsa yang ditugaskan dalam Bantuan Personil (BP) Unit Intelijen Koramil Pare . Petugas mendatangi tiga toko tersebut untuk melakukan pengamanan buku-buku berpaham komunis.
Setelah dilakukan pengamanan ratusan buku tersebut kemudian diamankan di tiga tempat yakni Koramil 0809/11 Pare, Polres Kediri dan Kesbangpol Kediri.
Komandan Kodim 0809 Kediri, Letkol Kav. Dwi Agung Sutrisno, SE, M.Si (Han) pada merdeka.com membenarkan adannya pengamanan buku-buku tersebut. Dia beralasan dilakukan untuk menghindari keresahan di masyarakat
“Pengamanan buku-buku tersebut dalam rangka menghindari keresahan di masyarakat. Kemudian mulai hari ini akan dilakukan kajian oleh Kejaksaan Kabupaten Kediri bersama, TNI, Polri dan Kesbangpol. Kita bareng-bareng melakukan kajian, nanti hasilnya bagaimana kita tunggu saja,” kata Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, M.Si, (Han) Dandim, Kamis (27/12)
Penjualan buku paham komunis ini dianggap bertentangan dengan Tap MPRS No 25 Tahun 1966 Tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia. Sementara itu, pemilik toko akan dihadirkan ke Markas Koramil Pare untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Data dari Koramil 0809/11 Pare menyebutkan judul dan jenis buku yang diambil di Toko Q Ageng jln. Brawijaya No. 24 adalah:
1. Lenin: 3 buah
2. Empat karya filsafat : 11 buah.
3. Menempuh jalan rakyat ( DN Aidit) : 4 buah.
4. Manifesto Partai Komunis : 5 buah.
5. Benturan NU PKI 1948 - 1965 : 4 buah.
6. Negara dan revolusi : 2 Buah
7. Orang-Orang di persimpangan kiri jalan : 21 buah.
8 . Nasionalisme, Islamisme, Marxisme : 14 buah.
9. Oposisi rakyat : 4 buah.
10. Gerakan 30 September 1965 : 3 buah.
11. Catatan perjuangan 1946-1948 : 8 buah.
12. Kontradiksi MAO-Tse - Sung : 18 buah.
13. Negara Madiun : 15 buah.
14. Menempuh jalan rakyat DN Aidit : 4 buah.
15. Islam sontoloyo : 5 buah.
16. Sukarno orang kiri revolusi & G 30 S 1965 : 2 buah.
17. Maestro partai komunis : 4 buah.
18. Komunisme ala Aidit : 2 buah.
19. Di bawah lentera merah : 1 buah
Total Buku di Toko Q Ageng jln. Brawijaya No. 24 sebanyak = 119 buah
Dari Toko Buku Abdi jln. Brawijaya No. 123 yang disita:
1. Gerwani : 3 buah
2. Islam Sontoloyo : 1 buah.
3. Negara Madiun : 8 buah.
4. Di bawah lentera merah : 7 buah.
Total Buku Abdi jln. Brawijaya No. 123 = 19 Buah .
Baca juga:
Komnas HAM Beri Dukungan Untuk Budi Pego
Bos Alibaba Jack Ma Akui Gabung Partai Komunis China
Jokowi di HUT TNI: Berantas PKI agar lenyap dari Indonesia selamanya
Burhan Kampak, eksekutor PKI di Yogyakarta
Panglima TNI: Komunis enggak akan pernah bisa hidup di negara Pancasila ini
Presiden China Xi Jinping idolakan Bapak Komunis Karl Marx