Lebih Dekat dengan Syekh Wasil, Pendakwah Islam Pertama di Kediri yang Bersahabat dengan Tokoh Hindu
Sosoknya sudah menyebarkan ajaran Islam di Kediri jauh sebelum era Wali Songo.
Sosoknya sudah menyebarkan ajaran Islam di Kediri jauh sebelum era Wali Songo.
Lebih Dekat dengan Syekh Wasil, Pendakwah Islam Pertama di Kediri yang Bersahabat dengan Tokoh Hindu
Syekh Syamsuddin al-Wasil dikenal sebagai ulama pertama yang menyebarkan agama Islam di Kediri, Jawa Timur. Sosoknya merupakan ulama besar asal Persia yang datang ke Kediri sekitar abad ke-10 atau 11 masehi.
-
Siapa tokoh utama penyebar Islam di Jawa? Maulana Malik Ibrahim: Dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Kakek Bantal.
-
Dimana Syekh Ibrahim Asmoroqondi berdakwah di Jawa? Rombongan mendarat di sebelah timur bandar Tuban, yang disebut Gesik (sekarang Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban).
-
Bagaimana cara Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali penyebar agama Islam? Sunan Kalijaga merupakan salah satu Walisongo, sembilan wali penyebar agama Islam paling berpengaruh di Pulau Jawa.
-
Siapa yang Sunan Kalijaga ajak berdakwah? Di sini, ia bersama Sunan Gunung Jati mengenalkan cara berdakwah melalui kesenian yang ketika itu digandrungi masyarakat.
-
Siapa yang disebut Gus Baha sebagai pelopor Islam di Jawa? Ia menegaskan bahwa klaim tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut Gus Baha, meskipun Wali Songo berperan penting dalam menyebarkan Islam di Jawa, agama Islam sebenarnya sudah ada di Indonesia jauh sebelum mereka datang.
-
Siapa yang biasa memberikan dakwah? Kegiatan dalam agama Islam tersebut dilakukan oleh mereka yang kemudian disebut dengan pendakwah.
Sosok Syekh Wasil
Ulama yang akrab disapa Mbah Wasil ini hidup pada era Kerajaan Kadiri dipimpin Prabu Sri Aji Jayabaya. Menurut sejarawan Agus Sunyoto, Syekh Wasil datang ke Kediri untuk berdakwah atas permintaan Raja Kadiri. Sosoknya diberi tugas membahas kitab Musyarar, yang berisi ilmu pengetahuan khusus seperti perbintangan (ilmu falak) dan nujum (ramal-meramal).
Ulama ini sebenarnya memiliki nama asli Sayid Sulaiman Syamsuzein Ali. Adapun nama Syekh Wasil merupakan sebutan masyarakat karena ia sering memberikan wasil (tutur kata dan petuah baik).
Strategi Dakwah
Saat pertama kali datang ke Kediri, Syekh Wasil tidak secara langsung menyebarkan Islam ke masyarakat. Ia menggunakan pendekatan tertentu, yakni memulai dakwahnya dengan mendekati para raja yang saat itu berada dalam masa pemerintahan Prabu Sri Aji Jayabaya.
Syekh WasilGuru Spiritual Raja
Mengutip situs resmi Pemkot Kediri, Mbah Wasil diduga kuat sebagai guru spritual Sri Aji Jayabaya. Pendapat ini didukung oleh keberadaan makam Mbah Wasil di kompleks makam Setono Gedong.
Syekh Wasil dan Sri Aji Jayabaya memiliki kedetakatan emosional. Bahkan, kedekatan dua tokoh tersebut dipercaya melahirkan sebuah kitab dikenal dengan nama Jongko Sri Aji Jayabaya. Saat ini, banyak orang menyebutnya dengan istilah kitab musarar atau kitab asrar. Konon selain menjadi guru spiritual, Syekh Wasil juga pernah diangkat menjadi hakim Kerajaan Kadiri.Persahabatan
Mengutip NU Online, Syekh Wasil hidup semasa dengan pujangga Jawa ternama, yakni Prabu Joyoboyo. Meskipun berbeda keyakinan, Prabu Joyoboyo beragama Hindu dan Syekh Wasil bergama Islam, tetapi keduanya bersahabat dan saling menghargai perbedaan. Bagi masyarakat Kediri, kedua tokoh ini adalah sesepuh Kediri yang perannya tak bisa dilupakan. Tak heran jika makamnya masih menjadi tempat istimewa bagi masyarakat untuk berziarah.
Lokasi Ziarah
Hingga kini, makam Mbah Wasil masih menjadi jujukan masyarakat untuk berziarah. Letak makam di pusat Kota Kediri ini turut membuat perekonomian warga sekitar tumbuh berkembang.