TNI AU Sebut Jet Tempur Lewat di Depan Prabowo: Selesai Operasi Penerbangan
TNI AU menegaskan aksi fly pass tidak terkait dengan kedatangan Prabowo
TNI AU menegaskan aksi fly pass tidak terkait dengan kedatangan Prabowo
TNI AU Sebut Jet Tempur Lewat di Depan Prabowo: Selesai Operasi Penerbangan
Dua jet tempur SU 30 Mk2 melintas di depan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (6/8). Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) memastikan aksi fly pass dua pesawat itu hanya lewat usai operasi penerbangan, tidak terkait kunjungan Prabowo. "Saat pulang setelah selesai operasi penerbangan," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Kolonel Pnb Agung Sasongkojati.
Agung menjelaskan, pengambilan rute penerbangan jet tempur itu karena adanya permintaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, untuk memeriahkan kegiatan gerak jalan. "Itu atas permintaan Pemprov Sulsel untuk memeriahkan kegiatan gerak jalan yang keramaiannya jadi puncak kegiatan HUT Prov Sulsel, itupun tidak khusus untuk acara itu," tegas Agung.
Dia mengakui setiap tahun TNI AU melalui Lanud Hasanudin diundang Pemprov Sulsel untuk melakukan aksi fly pass. Kemudian dari undangan itu, TNI AU mengatur jadwal aksi setelah latihan.
"Setiap tahun ada acara-acara di mana Provinsi Sulsel mengundang pesawat untuk fly pass. Kebetulan pesawat-pesawat ini markasnya di Lanud Hasanudin, dan itu tidak khusus terbang untuk kegiatan ini, biasanya diatur selesai latihan. Cuma lewat saja," terangnya.
Saat ini Indonesia tercatat total memiliki 16 unit pesawat tempur jenis Sukhoi yang diletakkan di Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, Makassar.
Adapun kecanggihan pesawat tempur buatan Rusia itu, adalah pengembangan dari Su-27UB. Dikutip lewat website TNI AU, pesawat ini adalah saingan utama generasi baru pesawat tempur Amerika Serikat (yaitu F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet). Kemampuan pesawat ini dirancang untuk terbang jarak jauh dengan kecepatan maksimum 2.120 kilometer per jam dan mampu menjelajah jangkauan 3.000 kilometer atau mengudara sekitar 10 jam lamanya.
Tidak hanya itu, persenjataan pesawat buatan Rusia ini pun dilengkapi mulai dari senjata berat, tembakan GSh-30-1 gun (kaliber 30 mm, 150 peluru) dengan 6 misil antiradar Kh-31P/Kh-31A, 6 misil berpemandu laser Kh-29T/L, 2 × Kh-59ME.
Kemudian juga ada bom udara 6 × KAB 500KR, 3 × KAB-1500KR, 8 × FAB-500T, 28 × OFAB-250-270. Ditambah sistem radiolocation yang memungkinkan pelacakan hingga 10 target dalam waktu bersamaan. Fitur ini membuat Su-30 cocok sebagai pemimpin pesawat tempur taktis sebagai target buruan dari pesawat musuh. Dengan diameter pesawat panjang 21,9 meter dan rentang sayapnya 14,7 meter dapat digunakan untuk 2 orang kru di dalamnya.
Pesawat ini telah laku dipakai beberapa negara seperti, India, Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Algeria Uganda Venezuela, Vietnam dengan harga ditaksir USD 33-45 juta per unit atau sekitar Rp 466 miliar (sesuai data kurs 2019).