Jet Tempur Melintas Saat Prabowo Jalan Sehat di Sulsel, Ini Penjelasan TNI AU
Prabowo melambaikan tangan saat jet tempur melintas
Prabowo melambaikan tangan saat jet tempur melintas
Jet Tempur Melintas Saat Prabowo Jalan Sehat di Sulsel, Ini Penjelasan TNI AU
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) menegaskan aksi fly pass dua jet tempur SU 30 Mk2 di langit Kota Makassar, bukan menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Kolonel Pnb Agung Sasongkojati. "Tidak ada acara penyambutan Menhan dengan pesawat," kata Agung kepada merdeka.com, Selasa (24/8).
Agung melanjutkan, aksi dua pesawat tersebut dalam rangka acara gerak jalan hari ulang tahun Pemerintah Provinsi Selatan, Minggu (6/8).
"Setiap tahun ada acara-acara di mana Provinsi Sulsel mengundang pesawat untuk fly pass. Kebetulan pesawat-pesawat ini markasnya di Lanud Hasanudin, dan itu tidak khusus terbang untuk kegiatan ini, biasanya diatur selesai latihan. Cuma lewat saja" lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, dua pesawat tempur melakukan aksi fly pass saat Prabowo menghadiri acara gerak jalan HUT Pemprov Sulsel.
Momen ini pun juga diabadikan Prabowo yang dalam akun instagramnya terlihat melambaikan tangan. Ketika dua pesawat ini melintas di depan ribuan warga Makassar.
"Terima kasih warga Makassar atas sambutannya! Sehat selalu!" tulis Prabowo dalam keterangannya.
Saat ini Indonesia tercatat total memiliki 16 unit pesawat tempur jenis Sukhoi yang diletakkan di Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, Makassar.
Adapun kecanggihan pesawat tempur buatan Rusia itu, adalah pengembangan dari Su-27UB. Dikutip lewat website TNI AU, pesawat ini adalah saingan utama generasi baru pesawat tempur Amerika Serikat yaitu F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet. Kemampuan pesawat ini untuk terbang jarak jauh dengan kecepatan maksimum 2.120 kilometer per jam dan mampu menjelajah jangkauan 3.000 kilometer atau mengudara sekitar 10 jam lamanya.
Tidak hanya itu, persenjataan pesawat buatan Rusia ini pun dilengkapi mulai dari senjata berat, tembakan GSh-30-1 gun (kaliber 30 mm, 150 peluru) dengan 6 misil antiradar Kh-31P/Kh-31A, 6 misil berpemandu laser Kh-29T/L, 2 × Kh-59ME. Kemudian juga ada bom udara 6 × KAB 500KR, 3 × KAB-1500KR, 8 × FAB-500T, 28 × OFAB-250-270. Ditambah sistem radiolocation yang memungkinkan pelacakan hingga 10 target dalam waktu bersamaan. Fitur ini membuat Su-30 cocok sebagai pemimpin pesawat tempur taktis sebagai target buruan dari pesawat musuh.
Dengan diameter pesawat panjang 21,9 meter dan rentang sayapnya 14,7 meter dapat digunakan untuk 2 orang kru di dalamnya. Pesawat ini telah laku dipakai beberapa negara seperti, India, Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Algeria Uganda Venezuela, Vietnam dengan harga ditaksir USD 33-45 juta per unit atau sekitar Rp 466 miliar (sesuai data kurs 2019).