TNI dan IDI Berkolaborasi Dukung Percepatan Vaksinasi Covid-19
Dalam pertemuan tersebut, Panglima TNI menjelaskan bahwa saat ini TNI masih terus mengerahkan segala daya dan upaya untuk mendukung pemerintah dalam program vaksinasi nasional.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berkolaborasi dalam mendukung percepatan vaksinasi COVID-19 di Tanah Air.
Hal itu terungkap ketika Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menerima audiensi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr. Daeng M. Faqih didampingi oleh Prof. Dr. Zubairi Djoerban (Ketua Satgas COVID-19) terkait penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia, khususnya dalam program vaksinasi nasional, bertempat di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (7/9).
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Bagaimana Dr. Sardjito membuat ransum TNI? Kecerdikan Sardjito dalam membuat ransum melahirkan inovasi bernama 'Biskuti Sardjito'. Bentuknya yang bulat bisa memberikan energi untuk para tentara ketika di medan perang.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Mengapa Dr. Sardjito membuat ransum TNI? Ketika momen Serangan Umum 1 Maret 1949, Sardjito mulai melakukan pembuatan ransum tentara dengan bahan yang sama seperti milik tentara Belanda.
-
Kapan Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak mulai menjabat Kaskogabwilhan III? Sejak 2 Oktober 2023 lalu, ia mengemban amanat sebagai Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kaskogabwilhan III).
Saat menerima jajaran PB IDI, Panglima TNI didampingi oleh Asops Panglima TNI Mayjen TNI Syafruddin, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Madsuni dan Kapuskes TNI Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono.
Sedangkan Ketum PB IDI didampingi oleh Dr. Moh. Adib Khumaidi (Wakil Ketua Umum 1), Dr. Slamet Budiarto (Wakil Ketua Umum 2), Dr. Prasetyo Widi Buwono (Wakil Ketua Umum 3), Dr. Lucky Tjahjono (Ketua EMT IDI), dan Mayjen TNI (Purn) dr. Ben Yura Rimba.
Dalam pertemuan tersebut, Panglima TNI menjelaskan bahwa saat ini TNI masih terus mengerahkan segala daya dan upaya untuk mendukung pemerintah dalam program vaksinasi nasional.
Sebanyak 10.000 vaksinator TNI telah disebar ke berbagai penjuru Indonesia untuk melaksanakan serbuan vaksin di daerah-daerah yang menjadi prioritas, baik karena zonasi maupun karena penyelenggaraan kegiatan nasional seperti PON XX di Papua Oktober nanti.
"Tantangannya saat ini disamping ketersediaan dan kelancaran distribusi vaksin, kita juga masih membutuhkan banyak tenaga vaksinator untuk mengakselerasi kecepatan vaksinasi secara nasional. Kesadaran masyarakat untuk vaksinasi yang semakin tinggi harus disertai dengan ketersediaan vaksin dan akses vaksinasi yang sebesar-besarnya," kata Marsekal Hadi dalam siaran persnya.
Menurut Panglima TNI, vaksinasi menjadi salah satu upaya untuk mengubah pandemi menjadi endemi, selain disiplin protokol kesehatan, dan penguatan kapasitas respon (3T), Tracing kontak erat juga menjadi kunci untuk memutus penularan.
TNI dan Polri sudah mengerahkan tenaga tracer, tetapi pelaksanaan tes cepat antigen tetap membutuhkan tenaga kesehatan.
"Tentunya dibutuhkan kerja sama dan partisipasi semua komponen bangsa untuk melaksanakan misi kemanusiaan ini guna menyelamatkan bangsa Indonesia dari serangan musuh berupa COVID-19 ini," ujarnya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini berharap agar IDI dengan anggotanya di seluruh Indonesia dapat menjadi kekuatan dalam program vaksinasi nasional maupun program penanganan lainnya.
Serta relawan IDI diharapkan membantu tracing kontak erat, karena di beberapa wilayah saat ini masih kurang dalam tracing kontak erat.
Sementara itu, Ketum PB IDI Dr. Daeng M. Faqih mengharapkan agar IDI dan TNI dapat selalu mengembangkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi khususnya dalam program tersebut agar pandemi dapat segera dikendalikan.
"Kami dari IDI siap bersama-sama dan bahu membahu dengan TNI untuk berkolaborasi dengan mempercepat 'tracing' dan vaksinasi. Karena dengan dua hal ini dilakukan bersama maka cita-cita untuk menjadi endemik akan segera tercapai," tuturnya.
Baca juga:
Cegah Varian Mu Masuk Indonesia, Jokowi Minta Percepat Vaksinasi dan Patuhi Prokes
Booster Vaksin Covid-19 Masyarakat Mulai Tahun Depan, Peserta BPJS PBI Jadi Prioritas
Melihat Vaksinasi Covid-19 di Masjid Raya Baiturrahman Aceh
200 Warga Binaan Lapas Kediri Disuntik Vaksin Covid-19
Jokowi Targetkan 70 Persen Penduduk Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 Pada Akhir Tahun
Kemenkes Telah Menyelesaikan Skema Dosis Ketiga untuk Masyarakat Umum