TNI Pastikan Suku Cadang Pesawat Sukhoi Aman
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo menyampaikan, keamanan perawatan pesawat bisa dipastikan. Karena suku cadang telah dibeli jauh hari sebelum perang meletus.
TNI AU memastikan jika perang antara Rusia dan Ukraina tak mengganggu kebutuhan peralatan serta suku cadang pertahanan udara, seperti halnya perawatan pesawat tempur pabrikan asal Rusia, Sukhoi.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo menyampaikan, keamanan perawatan pesawat bisa dipastikan. Karena suku cadang telah dibeli jauh hari sebelum perang meletus.
-
Kapan penyerahan pesawat C-130J-30 Super Hercules ke TNI AU? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. Momen Menarik Kasad Hormat ke Prabowo
-
Apa tujuan utama TNI dalam membebaskan pilot Susi Air? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihak Selandia Baru mendukung langkah TNI dalam melakukan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dari kelompok bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan."Sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dengan pendekatan soft power," kata Agus seperti dilansir dari Antara, Jumat (14/4).
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Bagaimana strategi TNI dalam membebaskan pilot Susi Air? Pendekatan soft power yang dimaksud Agus adalah dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah kepada pihak penyandera, yakni kelompok kriminal bersenjata (KKB).
-
Mengapa TNI memilih pendekatan soft power dalam pembebasan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar. Dengan upaya tersebut, Agus juga membuka peluang bagi KKB untuk berkomunikasi kepada pihak mana pun demi pembebasan sandera berdarah Selandia Baru tersebut. "Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan," ujarnya.
-
Kapan TNI AU menggunakan OV-10 Bronco di Timor Timur? OV-10 Bronco TNI AU, 'Si Kampret' Penghajar Fretilin Tahun 1976-1977
"Kita di dalam hal perawatan pesawat, ini kita lakukan tidak jangka pendek. Jadi beberapa suku cadang sudah kita beli dari beberapa waktu yang lalu," katanya usai membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU TA 2022, Jumat (4/3).
Meskipun demikian, dia masih akan mencermati langkah-langkah ke depan terkait efek kesiapan perawatan pertahanan Indonesia, khususnya wilayah TNI AU imbas peperangan antara Ukraina dan Rusia.
"Hal yang terjadi Ukraina ini kita terus mencermati perkembangan keadaan di sana. tentunya sedikit banyak akan mempengaruhi, tidak saja peralatan yang berasal dari sana," tuturnya.
"Saya rasa seluruh dunia sedang mencermati, sedikit banyak pasti ada perubahan-perubahan," lanjut Fadjar.
Sekedar informasi hingga kini, TNI AU kini memiliki 16 jet tempur Sukhoi. Dimana sempat mendapat tambahan dua pesawat tempur Sukhoi jenis SU-30 MK 2, tiba Rabu (4/9/2013) silam di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
Pesawat pabrikan asal Rusia itu, dibeli Indonesia secara bertahap mulai sejak tahun 2003 di Lanud Iswahjudi Madiun, selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar tahun 2009, 2010 hingga pada tahun 2013.
Baca juga:
TNI AU Segera Bangun Pangkalan Udara di IKN Nusantara
Cermati Peperangan Modern, TNI Bentuk Satuan Tempur Pesawat Drone
TNI Kirim Prajurit ke Perancis Latihan Pesawat Dassault Rafale
Misi Khusus Pasukan Kopasgat AU Diperintah Panglima TNI Evakuasi WNI dari Ukraina
Potret Kompak 5 Jenderal Mantan Danpaspampres, Satu jadi Bintang 3 Termuda TNI AD