Tolak digusur, warga komplek TNI ngadu ke Komnas HAM
Mereka menolak pengosongan yang dilakukan oleh Kodam Jaya di Kompleks 3 Mei, Yon Angkub, dan kPAD Bintaro.
Forum Warga Komplek Eks 3 Mei dan Yon Angkub Jakarta Timur menggelar aksi di depan Kantor Komnas HAM Jakarta Pusat, Kamis (14/4). Jumlah massa yang datang tersebut sekitar 100 orang.
"Kami warga komplek Eks 3 Mei dan Yon Angkub Jakarta Timur telah menempati rumah selama lebih dari 50 tahun. Kami datang ke Komnas HAM untuk mediasi antara warga kompleks dengan TNI AD," ucap Alan, salah satu warga kompleks 3 Mei, Kamis (14/4).
Sementara Franstopo, koordinator aksi tersebut mengatakan, mereka menolak pengosongan yang dilakukan oleh Kodam Jaya di Kompleks 3 Mei, Yon Angkub, dan Kompleks Purnawirawan Angkatan Darat (KPAD) Bintaro Jakarta Timur.
"Surat peringatan kedua sudah dikeluarkan tanggal 13 April 2014. Kami diberikan jangka waktu 14 hari untuk diadakan pengosongan rumah. Di sini kami minta perlindungan dari Komnas HAM. Komnas HAM harus berada di pihak rakyat. Kalau begini tidak ada penyelesaiannya. Kita akan buktikan kinerja dari Komnas HAM," ucap Franstopo.
Massa aksi yang tergabung tersebut dari beberapa Komplek TNI AD antara lain Komplek TNI AD Bintaro, Komplek TNI AD Cililitan, Komplek TNI AD Kalideres, Komplek TNI AD Cijantung. Pantauan merdeka.com dalam aksi tersebut masa menggelar spanduk yang bertuliskan 'Hentikan Pengosongan Paksa Rumah-Rumah Purnawirawan, Warakawuri Dan Putra Putri, Jalankan Dan Patuhi Moratorium'.
Dalam aksi tersebut massa menggunakan kaos berwarna putih bertuliskan 'Dalam Tubuh Kami Mengalir Darah TNI, Jangan Dzholimi Kami'.
Saat aksi tersebut massa melontarkan kata dengan lantang, "Kami Tetap Akan Bertahan Atas Rumah Yang Selama Ini Kami Tempati Sampai Kapanpun". Hingga pukul 12/30 WIB massa masih tetap bertahan di depan kantor Komnas HAM.
"Kita tidak akan bubar sampai Pangdam memerintahkan jajarannya untuk tidak eksekusi pengosongan rumah kami," ujar Franstopo.
Baca juga:
Sudah disewa, kios pedagang keramik di Banyumas tetap digusur
Pasca penggusuran, warga pasar ikan pilih tidur di Musala dan kapal
Lokalisasi Dadap akan digusur, beberapa germo dan PSK masih mangkal
PSK Dadap diminta buka rekening bank biar dapat uang kerohiman
Aksi tragis pendemo depan istana, dari cor kaki hingga bakar diri
9 Perempuan yang cor kaki dengan semen sudah pulang ke kampung
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.