Trafo Listrik Meledak, Debat Kandidat Pilkada Barru Dihentikan
Para paslon juga mengkritik fasilitas yang ada di Gedung Islamic Centre Barru seperti kipas pendingin dan sistem suara yang dinilai kurang optimal.
Pelaksanaan debat publik pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Barru yang berlangsung di Gedung Islamic Centre sempat dihentikan pada tengah sesi. Pelaksanaan debat dihentikan akibat trafo listrik di Gedung Islamic Centre Barru meledak.
Ketua KPU Barru Abdul Syafah B mengatakan debat publik dihentikan pada tengah sesi akibat padamnya listrik. Syafa menyebut listrik padam akibat trafo meledak.
- Debat Pilgub Jabar: Acep Adang Pamer Pengalaman Benahi Sistem Pemerintah, Gita KDI Soroti Kekerasan pada Perempuan
- Debat Pilkada Siak Digelar di Luar Kota, Polres Bahas Skema Pengamanan Lintas Sektor
- Proyek Payung Elektrik Jadi Sorotan Saat Debat Pilkada Riau
- Perludem Kritik Debat Kedua Pilpres 2024: Pendukung Bikin Riuh, Panelis Tak Dalami Gagasan Cawapres
"(Trafo) Listrik meledak. Sehingga ruangan tidak memungkinkan bisa digunakan lagi," ujarnya kepada wartawan, Rabu (30/10).
Syafa mengaku kejadian tersebut di luar prediksi. Ia menegaskan KPU Barru sudah berupaya melakukan terbaik agar pelaksanaan debat publik berjalan dengan baik.
"Kami sudah melakukan yang terbaik. Ini di luar kemampuan kami," kata dia.
Akibat insiden tersebut, pelaksanaan debat publik harus dihentikan. Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan empat paslon untuk menunda pelaksanaan debat ini.
"Debat akan dilanjutkan pada 13 November 2024, di salah satu hotel di Makassar. Debat pertama dan kedua akan disatukan pada acara tersebut," ucapnya.
Insiden tersebut pun mendapatkan kritikan dari tiga paslon Bupati dan Wakil Bupati Barru. Paslon menilai KPU Barru tidak memperhatikan fasilitas yang ada di Gedung Islamic Centre Barru seperti kipas pendingin dan sistem suara yang dinilai kurang optimal.
"Ruangannya tidak representatif. Selain itu, microphone juga mati, kondisi (ruangan) juga panas," keluh Calon Bupati Barru nomor urut 1, Aras.
Mantan anggota DPR RI ini menilai insiden tersebut menunjukkan ketidaksiapan penyelenggara untuk melaksanakan debat.
"Kondisi seperti itu membuat kami tidak konsentrasi. Ini menunjukkan bahwa penyelenggara tidak siap untuk menyelenggarakan debat kandidat," ucapnya.
Sementara Ketua Bawaslu Barru, Najemuddin mengatakan akibat insiden trafo meledak, menyebabkan debat publik harus dihentikan. Najemuddin pun menyebut empat paslon telah bersepakat pelaksanaan debat ditunda dan dipindahkan ke Kota Makassar.
"Kesepakatan dari paslon debat ditunda dan dipaketkan nanti dengan debat tahap kedua tanggal 13 (November) di Makassar," ujarnya.
Bawaslu Barru pun telah memberikan catatan kepada KPU Barru terkait insiden tersebut. Bawaslu Barru mengingatkan kejadian itu kembali terjadi.
"Tadi Kordiv sudah sampaikan (catatan) kepada KPU Barru. Teknis debat itukan ada di KPU, jadi KPU juga harus memikirkan faktor ruangan," bebernya.
Najemuddin menilai Gedung Islamic Centre Barru memang tidak representatif.
"Ruangan kurang representatif dan panas," ucapnya.