Cerita Polisi Gorontalo Bangun Masjid di Lokasi Bekas Perjudian: Imamnya Eks Penjudi
Suparno mengatakan masjid itu sering mendapatkan bantuan dari luar daerah bahkan hingga luar negeri.
Suparno menjelaskan, ia membangun masjid itu pada tahun 2019 yang lalu.
Cerita Polisi Gorontalo Bangun Masjid di Lokasi Bekas Perjudian: Imamnya Eks Penjudi
Seorang Polisi di Gorontalo Bripka Suparno Hamzah membangun Masjid An-Nur yang terbuat dari bambu di lokasi yang dulu menjadi tempat perjudian di Desa Molowahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
"Kerena dulunya di tempat ini adalah tempat perjudian dan maksiat, maka dengan dibuatnya masjid ini bisa menjauhkan serta menghilangkan aktivitas berjudi," kata Suparno di Gorontalo, Sabtu.
Ia mengatakan ia membangun masjid dari bambu agar menjadi salah satu daya tarik unik untuk para jamaah datang melakukan ibadah.
Bripka Suparno mengungkapkan, para imam di mesjid itu juga merupakan orang-orang yang pernah menjadi penjudi.
Namun dengan dibangun nya mesjid masyarakat lebih mendekatkan diri kepada sang kuasa dan meninggalkan hal-hal yang tidak terpuji.
Suparno menjelaskan, ia membangun masjid itu pada tahun 2019 yang lalu, setelah sebelumnya juga menjadi tempat pengajian anak-anak.
"Namun karena banyak usulan dari masyarakat untuk di ubah menjadi mesjid, maka kami membangun masjid dari bahan dasar bambu ini," ujar dia.
Jamaah yang datang beribadah kata dia berasal dari empat desa dan dua kecamatan yaitu Desa Pangadaa Kecamatan Dungaliyo, Desa Bongomeme Kecamatan Dungaliyo, Desa Isimu Selatan Kecamatan Tibawa dan Desa Molowahu Kecamatan Tibawa.
Suparno mengatakan masjid itu sering mendapatkan bantuan dari luar daerah bahkan hingga luar negeri.
Seperti bantuan pembuatan tempat air wudhu itu dari Saudi Arabia, bantuan karpet shalat dari Sulawesi Tenggara dan pengeras suara itu dari Sulawesi Utara.
Ia berharap masjid itu masih dapat terus dilakukan perbaikan dan renovasi, karena atap yang terbuat dari rumbia masih sering bocor.