Tragis, orangtua diminta bawa mayat bayi pakai kantong plastik
Keduanya harus membawa pulang jasad bayinya dengan kantong plastik naik sepeda motor dan bukan mobil ambulans.
Sepasang suami istri, Acan Rahim (43) dan Wiwin (23) mengaku mengalami buruknya pelayanan rumah sakit RS Aloe Saboe (RSAS) Gorontalo. Acan mengungkapkan bayinya memang telah meninggal sejak dalam kandungan.
Setelah istrinya melahirkan, paramedis rumah sakit memintanya untuk membeli kantong plastik berukuran besar di luar.
"Saya sendiri tidak tahu untuk apa kantong plastiknya. Baru tahu setelah bidan memasukkan bayi saya setelah lahir ke dalamnya," terang Acan seperti dikutip dari Antara, Minggu (28/2).
Ternyata kantong plastik itu untuk membawa mayat bayinya. Acan dan istrinya sedih melihat kondisi tersebut, apalagi keduanya harus membawa pulang jasad bayinya dengan sepeda motor dan bukan mobil ambulans.
Keduanya mengaku pasrah dan tidak berniat menggugat RSAS melalui jalur hukum, namun meminta rumah sakit memperbaiki sistem pelayanan kepada masyarakat.
Wakil Direktur RSAS Medy Sarita sendiri membantah pihaknya telah melakukan pelanggaran prosedur sehingga tidak akan meminta maaf kepada keluarga korban terkait hal itu.
Sementara itu, Asisten Ombudsman RI Perwakilan Gorontalo Hasrul Eka Putra mengatakan, pihaknya menduga adanya maladministrasi yang dilakukan oleh RS Aloe Saboe (RSAS), terkait kasus bayi dalam kantong plastik.
"Dugaan pelanggaran itu misalnya dalam hal mobil ambulans. Pihak rumah sakit tidak memberitahukan kepada pasien ada layanan mobil ambulans gratis," ujarnya di Gorontalo.
Selain itu tidak ada pemberitahuan yang jelas mengenai prosedur penanganan persalinan kepada pasien.
"Kami masih melakukan investigasi lebih dalam. Sementara ini kami sudah menemui pihak rumah sakit dan korban," ungkapnya.