Tren Berkebun di Pekarangan, Warga Banyuwangi Mulai Gemar Menanam Stroberi
Selama masa pandemi Corona (Covid-19), berkebun di lahan terbatas seperti di halaman atau pekarangan rumah menjadi tren di kalangan masyarakat. Tidak hanya sayuran, kini tanaman buah stroberi (fragaria) juga mulai digemari masyarakat di Kabupaten Banyuwangi.
Selama masa pandemi Corona (Covid-19), berkebun di lahan terbatas seperti di halaman atau pekarangan rumah menjadi tren di kalangan masyarakat. Tidak hanya sayuran, kini tanaman buah stroberi (fragaria) juga mulai digemari masyarakat di Kabupaten Banyuwangi.
Tidak hanya di dataran tinggi, tanaman stroberi juga bisa berbuah bila ditanam di media polybag. Cukup dengan media polybag, tanaman stroberi bisa berbuah di kawasan perkotaan hingga masyarakat yang tinggal di pesisir.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Sekarang yang jadi tren nanam stroberi sama daun mint (mentha x piperita). Pokoknya hampir setiap orang yang datang ke tempat kami banyak yang beli bibit stroberi dan daun mint," kata Penggagas Wisata Edukasi Latar Kita, Sugiarto (38) saat dihubungi, Kamis (10/9).
Sugiarto merupakan warga Puri Brawijaya Permai, Kelurahan Kebalenan, Kabupaten Banyuwangi yang menggerakkan warga untuk memanfaatkan ruang kosong di pekarangan rumahnya dengan menanam aneka sayuran, buah, hingga bunga.
Tidak hanya hiasan, Sugiarto mengemasnya menjadi destinasi wisata sekaligus menjual aneka bibit dalam polybag. Tidak hanya stroberi, Sugiarto juga menjual bibit dalam polybag seperti tomat, terong dan cabai.
©2020 Merdeka.com
"Satu polybag stroberi saya jual Rp 5000 - Rp 10.000, sekarang jumlahnya tinggal puluhan, banyak yang laku," katanya.
Sementara itu, Warga Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar yang tinggal di kawasan pesisir, Rudy Setiawan, juga sedang mengembangkan tanaman stroberi di pekarangan rumahnya. Setidaknya ada 30 tanaman stroberi di dalam polybag. Saat ini tanamannya sudah mulai berbuah.
"Sudah mulai berbuah, tapi belum banyak," katanya.
Soal perawatan sendiri, Rudi hanya menggunakan pupuk kandang organik, kemudian rutin menyiram air pada pagi dan sore hari. Agar tanaman stroberi cepat berbuah, dia juga memantau pertumbuhan tanaman dengan mengurangi bagian daun yang menua.
"Stroberi juga banyak mengeluarkan bakal bibit dengan tunas tunas baru, kalau nggak dikurangi akan mempengaruhi proses berbunga hingga buah," ujarnya.
Dari pengalamannya, buah stroberi dalam polybag sudah mulai bisa dirasakan buahnya 2-3 minggu dari bibit yang sudah siap ditanam.
"Saya belinya bibit yang sudah cukup besar, itu kemarin 3 minggu sudah berbuah," jelasnya.
(mdk/hhw)