Tren Gempa Bumi Meningkat, Terjadi 11.500 Kasus di RI Sepanjang 2019
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan, tren gempa bumi secara global mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan, tren gempa bumi secara global mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Hal tersebut, diketahui dari kumpulan data Unified Soil Classification System (USCS) dan lembaga yang memonitor gempa bumi secara global.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Mengapa benua ini tenggelam? “Kita berbicara tentang lanskap yang cukup terendam, lebih dari 100 meter di bawah permukaan laut saat ini,” Kasih Norman, arkeolog Universitas Griffith di Queensland, Australia, dan penulis utama studi baru ini, kepada Live Science.
"Dari data dunia yang dikumpulkan oleh USCS dan lembaga yang memonitor kegempaan di Eropa, ada tren secara global itu kenaikan kejadian gempa bumi secara global," kata Karnawati saat usai membuka acara ‘Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Provinsi Bali tahu 2020’ di Kantor Balai BMKG Wilayah lll Denpasar, Bali, pada Senin (9/11).
Sementara, untuk gempa di Indonesia juga mengalami tren kenaikan. Dari data tahun 2013 pertahun terjadi gempa sebanyak 5.000 kali, kini tahun 2019 meningkat hingga 11. 500 pertahun.
"Kalau kita lihat sejak tahun 2013 hingga 2016 kejadian gempabumi itu rata-rata 5.000 sampai 6.000 kali dalam satu tahun. Tetapi, mulai 2017 itu meningkat menjadi 7.000 kali lebih dalam satu tahun dengan berbagai kekuatan. (Kemudian) mulai 2018 sampai 2019 peningkatannya melonjak 11.500 kali dalam satu tahun. Jadi, frekuensi kejadian gempa bumi ini baik secara global ataupun secara nasional ini trennya sedang meningkat," ujarnya.
"Sementara tahun 2020 ini, data yang sudah terkumpul belum mencapai 11.500. Seperti tahun 2019 untuk sementara. Semoga saja tidak nambah, doanya begitu. Jadi (diharapkan) ada penurunan 2020 tapi tahunnya belum habis ini. Kita masih menunggu (data) sampai akhir Desember," tambahnya.
Waspada Tsunami
Dia juga menyebutkan, dengan adanya gempa bumi tersebut tentu 90 persen akan mengakibatkan atau memicu tsunami. Karena, tsunami terjadi karena adanya gempa di dasar laut.
"Berarti 90 persen tsunami itu diakibatkan atau dipicu oleh gempa bumi, maka dengan peningkatan frekuensi gempa bumi terutama yang terjadi di dasar laut, dikhawatirkan juga akan menambah potensi tsunami juga," ujarnya.
"Tetapi doa kita tidak akan demikian. Sehingga, yang paling penting sekarang adalah mitigasi. Karena, kepastiannya tidak pasti yang lebih tepat adalah bersiap-siap, seandainya terjadi gempa bumi, seandainya terjadi tsunami," ungkapnya.
Ia juga memaparkan sistem mitigasi untuk mengatasi gempa bumi dan tsunami di Indonesia. Salah satunya, wilayah yang paling siap dalam mitigasi tersebut adalah Denpasar, Bali.
"Kebetulan wilayah Denpasar itu, salah satu wilayah di Indonesia yang paling siap. Terbukti, di hotel-hotel di sepanjang Sanur dan Kuta terutama hotel berbintang itu sudah terverifikasi bahwa bangunannya tahan gempa sesuai dengan building code," ujarnya.
"Dan di situ dapat dijadikan shelter evakuasi di atas lantai dua. (Lantai ) tiga dan empat itu bisa shelter evakuasi sistemnya sudah disiapkan di BPBD Provinsi Bali, ini salah satu terbaik dan sistemnya sudah siap 24 jam," sambungnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa di Denpasar merupakan backup Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS).
"Denpasar ini, merupakan backup sistem Indonesia Tsunami Early Warning Sistem, yang pusatnya ada di Kemayoran Jakarta. Kalau di sana lumpuh, diambil ahli oleh Denpasar, mereka standby terus 24 jam," ujar Karnawati.
(mdk/rnd)