Trik perusahaan tambang mengambil hati masyarakat sekitar
Perusahaan tambang harus pandai-pandai mengambil hati masyarakat sekitar lokasi agar tidak mendapat gangguan.
Kecenderungan isu keamanan global menguak sejak terjadinya serangan WTC 11 September 2004 di Amerika Serikat. Sejak itu banyak instrumen keamanan muncul dalam konteks bisnis yang dijadikan standar operasional pelaksanaan dalam seluruh industri, termasuk pertambangan.
Hal itu dikemukakan Roy Urich Kusumawardana dari PT Sucofindo. Dia mencontohkan seperti International Ship and Port Facilities Security (ISPS) Code, Bioterrorism Act, Custom-Trade Patnership Against Terrorism (C-PTAT), European Union (EU) White Paper and Food Safety, dan yang lainnya.
"Contoh untuk ISPS Code, itu tujuannya untuk mendeteksi ancaman keamanan dan implementasi tindakan keamanan. Kemudian membangun peran dan tanggung jawab mengenai keamanan maritim untuk pemerintah, administrasi lokal dan kapal pelabuhan industri tingkat nasional dan internasional," kata Roy di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, dalam acara seminar "Sistem Keamanan Obyek Vital dalam Menghadapi Ancaman Terorisme" yang diselenggarakan BNPT, Rabu (20/11).
Lebih lanjut, Roy menjelaskan, isu keamanan pada dasarnya memiliki dua sisi yang tak terpisahkan, sisi mikro atau level korporasi dan sisi makro atau level negara dan global. Dua hal itu menurut Roy, selalu dijadikan patokan untuk menggambarkan status keamanan.
"Pada beberapa standar sistem manajemen, pengamanan selalu dijelaskan mengenai hubungan dua sisi tersebut, yang biasa digunakan untuk menggambarkan status atau profil keamanan dalam sisi global maupun sisi korporat," ujar Roy.
Roy mencontohkan sistem keamanan yang pernah ditangani lembaganya untuk industri tambang. Studi kasus yang dijelaskan Roy adalah sistem keamanan sosial wilayah tambang untuk perusahaan Kalimantan Prima Coal (KPC).
Keamanan yang kerap dianggap oleh perusahaan datang dari wilayah area tambang itu sendiri, biasanya muncul karena masalah sosial, ketimpangan pendapatan, dan perbaikan wilayah sekitar tambang.
"Untuk komunitas desa, lakukan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Kemudian untuk di luar komunitas desa itu, pemenuhan kebutuhan jangka menengah dan panjang masyarakat. Dari situ akan muncul rasa memiliki kepercayaan dan kebersamaan komunitas serta menjadi dukungan kepada perusahaan tambang," kata Roy.
Dalam menjalankan pengamanan sosial itu, menurut Roy, juga mengikutsertakan polisi dan TNI. Menurutnya dua pihak itu bertugas dalam menangkal tindak kejahatan dan melindungi.