Try Sutrisno ingatkan kampus agar tak disusupi radikalisme dan terorisme
Ideologi Pancasila menjadi senjata utama mencegah berkembangnya paham radikalisme yang menjurus pada terorisme.
Dewan pengarah BPIP Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno meminta seluruh kampus di Tanah Air tetap waspada dari paham teror radikalisme. Pesan itu disampaikan saat seminar bertajuk 'Ketahanan Ideologi Pancasila dan Bidang Hukum Dalam Menghadapi Ancaman Radikalisme di Indonesia' di Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat, Jumat (8/6).
"Kewaspadaan bukan ketakutan. Hidup ini perlu. Kalau orang tidak waspada nanti ada apa di jalan misalkan, ban tiba-tiba kempes, ada paku. Waspada," tutur Try di lokasi, Jumat (8/6).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Apa yang dilakukan BPIP untuk memperkuat Ideologi Pancasila di wilayah perbatasan? Menurutnya, perlu adanya sosialisasi tentang pemahaman dan pentingnya Ideologi Pancasila kepada masyarakat, terutama tentang pentingnya ekonomi Pancasila.
-
Kenapa BPIP mendorong penguatan Ideologi Pancasila di wilayah perbatasan, khususnya di Entikong? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyebut, perlu penguatan Ideologi Pancasila bagi masyarakat dan pelajar di wilayah lintas batas negara.
-
Kenapa Ditjen Polpum Kemendagri menggelar FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme? Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Fasilitasi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Aula Cendrawasih, Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/8).
-
Bagaimana caranya untuk memperkuat ideologi bangsa agar terhindar dari infiltrasi ideologi yang mengarah pada aksi terorisme? “Semua sila-silanya harus masuk ke hati. Namun, selama ini yang dirasa Pancasila hanya sekadar pengetahuan kognitif, belum menjadi belief system ke hati yang paling dalam, maka tanamkan itu dan insyaallah nilai-nilai yang tidak sesuai di hati akan terhindar dengan sendirinya,” ucapnya.
Try mengingatkan, ideologi Pancasila menjadi senjata utama mencegah berkembangnya paham radikalisme yang menjurus pada terorisme.
"Saya yakin tidak ada ideologi di negara lain yang mampu menandingi ideologi Pancasila. Keragaman harus kita jadikan kekuatan, jangan malah menimbulkan titik perbedaan," ujar dia.
"Oleh karena itu, saya harapkan ada dengan satu manajemen kampus yang komprehensif demi keselamatan bangsa dan negara, kampus kita menjadi contoh benteng Pancasila itu," lanjut mantan Wakil Presiden RI ini.
Seluruh elemen kampus harus memegang teguh ideologi Pancasila dengan mempelajari, menginternaliasi, hingga mengamalkan secara utuh warisan pendiri bangsa ini. Dasar hukum itu sudah baku dan dapat digunakan sesuai perkembangan zaman.
"Teroris kita tidak usah takut, tapi harus waspada. Teror itu memang metode untuk membuat menjatuhkan psikologi kita. Buat orang jadi takut. Bisa di mana saja. Itu metode paling enak dan oleh karena itu kita harus hadapi dengan kekompakan dan ketahanan. Early detection system diaktifkan. Jangan sampai kampus ini disusupi oleh ide-ide yang kontras dengan ideologi Pancasila," ucap Try.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Cegah radikalisme di kampus, Unnes kerjasama dengan BNPT
Wakapolri sebut masjid di Jakarta tak ada terpapar radikalisme
Belum punya data, Polri akan telusuri 40 masjid di Jakarta terpapar radikalisme
40 Masjid di Jakarta diduga disusupi radikalisme, MUI minta selektif pilih penceramah
Kepala BIN akui sedang pantau masjid dan pesantren terpapar radikalisme
Menko PMK minta Menristekdikti proaktif cegah kampus disusupi paham radikal