Tugas Serba Guna TNI di Papua, dari Selamatkan Anak Tenggelam Hingga Jadi Guru
Pasukan TNI ini dekat dengan anak-anak di Papua. Berikut kedekatan TNI dengan anak-anak di Papua
Selain harus tangguh dalam bertempur, pasukan TNI juga harus memiliki jiwa sosial yang tinggi. Mereka harus bisa membaur dengan masyarakat. Dengan begitu, slogan TNI sebagai tentara rakyat akan menjadi realis.
Seperti saat pasukan TNI bertugas menjaga keamanan Papua. Meski suasana sedang mencekam, menjalin hubungan dengan masyarakat dan anak-anak adalah yang utama. Berikut kedekatan pasukan TNI dengan anak-anak Papua:
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
Menyelamatkan Anak yang Hampir Tenggelam
Prajurit TNI dari Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 411/Pdw Kostrad Pos Kaliwanggo menyelamatkan seorang anak bernama Herman Mauli Murnan (10 th). Herman tenggelam pada saat sedang memancing di Sungai Warma, Kampung Erambu, Distrik Sota, Merauke, Papua, Rabu sore 18 September 2019.
Komandan Pos (Danpos) Kaliwanggo, Kapten Inf Adik Sunarto menjelaskan saat itu sebanyak delapan personel TNI Pos Kaliwanggo dipimpin Serka Sarwoto hendak kembali ke pos usai melaksanakan Patroli Patok di MM.12.2.
Ketika personel melewati pinggir Sungai Warma, terdengar suara minta tolong dari dua orang anak kecil yang teriak bahwa salah satu temannya tenggelam di sungai saat berusaha berenang untuk melepas senar pancingnya yang tersangkut.
"Dengan sigap dua personel satgas atas nama Kopda Juwadi dan Pratu Popi Alex melompat berenang ke sungai untuk menyelamatkan anak tersebut," kata Kapten Inf Adik Sunarto.
Sunarto melanjutkan, anak tersebut kemudian diberikan napas buatan. Setelah sadar, anak tersebut dibawa ke pos untuk dicek kondisi kesehatannya dan dilaporkan ke Dansatgas.
Setelah diberi makan dan minum serta vitamin oleh Bintara Kesehatan (Bakes) Pos Serka Abdul Wahab, kondisi kesehatan Herman pun sudah membaik dan pulih kembali.
"Selanjutnya kami antarkan anak tersebut pulang ke rumahnya untuk diserahkan kepada kedua orang tuanya di Kampung Erambu, Distrik Sota, Papua," ucapnya.
Mengantar Anak-Anak ke Sekolah
Satgas Yonif 755/Yalet Kostrad membantu anak-anak menyeberangi Sungai Mamberamo dengan menggunakan perahu. Danyonif 755/Yalet Kostrad Mayor Inf Agus Rediyanto menjelaskan anggota Pos Dabra Yonif 755/Yalet bekerjasama dengan Babinsa dan pemerintah setempat membantu mengantarkan anak-anak berangkat ke sekolah dengan menggunakan perahu yang dikatakan masyarakat sebagai 'Perahu Sekolah'.
Untuk berangkat ke sekolah, anak-anak ini harus melalui sungai yang saat ini kondisinya sering banjir, akibat hujan turun setiap hari.
"Jika Banjir, Sungai Mamberamo yang memiliki kelebaran antara 700 sampai 1.000 m. Airnya sering meluap dan arusnya pun cukup deras," ujar Agus.
"Jadi, tidak sedikit anak-anak Kampung Dabra yang tidak berangkat ke sekolah karena kondisinya dapat membahayakan mereka. Kampung ini berada di pinggiran Sungai Mamberamo," imbuhnya.
Melihat kondisi tersebut, anggotanya yang bertugas di wilayah tersebut senantiasa siaga dan siap membantu anak-anak menyeberangi sungai yang memiliki kedalaman sekitar 8 meter itu.
Jadi Guru Anak Sekolah Dasar
Di sela-sela kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa/TMMD di Kampung Mandiri Jaya, Distrik Wania, Kabupaten Mimika,Papua, para prajurit TNI yang terlibat dalam kegiatan itu menyempatkan diri mengajar anak-anak asli Papua yang bersekolah di SD Negeri Mandiri Jaya.
Pasiter Kodim 1710/Mimika, Kapten Inf Ahmad Zaeni mengatakan kegiatan mengajar anak-anak sekolah SD itu dimaksudkan untuk menanamkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air kepada generasi muda.
"Anggota kami atas nama Sersan Mukib menyempatkan diri mengajar anak-anak sekolah asli Papua. Anak-anak sangat antusias menerima pelajaran dari anggota TNI, terbukti mereka sangat aktif bertanya dan merespon pelajaran yang diberikan," kata Ahmad Zaeni.
Pelajaran-pelajaran yang diberikan juga cukup banyak, seperti pelajaran tata cara upacara bendera dan peraturan baris-berbaris (PBB). Siswa-siswi mayoritas merupakan warga asli Papua dari Suku Nduga dan Suku Moni.
(mdk/dan)