Tugas Utusan Khusus Presiden Dianggap Tidak Terdeteksi, Lebih Banyak Kontroversi dan Polemik
Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno menilai, sejauh ini memang publik tidak pernah tahu apa yang sudah dilakukan oleh utusan khusus Presiden.
Kinerja utusan khusus presiden menjadi sorotan publik setelah viralnya peristiwa Miftah Maulana Habiburrohman atau Gus Miftah yang mengolok-olok pedagang es teh. Kini Miftah memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden untuk kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, sejauh ini memang publik tidak pernah tahu apa yang sudah dilakukan oleh utusan khusus presiden. Bahkan, publik tak bisa mendeteksi.
- Puan Bakal Umumkan Pimpinan AKD DPR Usai Pelantikan Presiden
- KPU RI Temui Presiden Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas
- Ketua DPR Sentil Menkominfo: Menteri Tidak Maksimal Jalankan Tugas Bisa Dievaluasi Presiden
- Sekjen PDIP Tak Sepakat Presiden Dipilih MPR, Singgung Pidato Megawati Soal Kedaulatan Rakyat
"Selama ini memang menjadi tanda tanya apa fungsi tugas utama dari utusan khusus Presiden itu, sampai hari ini tentu tak ada satupun yang tidak bisa dideteksi apa yang sudah dilakukan oleh mereka," ucap Adi saat dihubungi, Jumat (6/12).
Padahal, lanjut Adi, pada diri utusan khusus Presiden melekat sebagai pejabat publik. Mereka juga memakai fasilitas negara.
"Jadi wajar kalau publik bertanya apa yang sudah dilakukan ya minimal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban secara umum," ujarnya.
Adi menyebut, yang mengemuka dari utusan khusus presiden justru hal-hal polemik dan problematik. Seperti masalah Gus Miftah yang mengolok-olok pedagang teh hingga ada yang sibuk mengendorse paslon di Pilkada.
"Misalnya itu kan tentu semakin membuat orang bertanya tanya apa sebenarnya itu tugas utusan khusus presiden itu, kok lebih banyak menimbulkan kontroversi, lebih banyak menimbulkan polemik," tuturnya.
"Dan justru kelihatan sibuk mengendrose paslon-paslon tertentu di Pilkada. Itu kan yang lebih mengemuka," sambungnya.
Maka dari itu, Adi mengatakan, perlu ada evaluasi yang ditunjukkan kepada publik apa sebenarnya yang sudah dilakukan utusan khusus presiden.
"Apalagi di era medsos yang berkembang cukup pesat, hampir tiap saat dan tiap hari termasuk utusan khusus Presiden itu pasti akan dibantu dan ditanya apa yang sudah mereka lakukan," ujarnya.
"Jangan justru sibuk melakukan hal-hal yang sifatnya enggak ada hubungannya dengan bagaimana ikut berkontribusi membangun bangsa dan negara kedepan," tutup Adi.
Sebelumnya, Gus Miftah akhirnya mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Keberagaman. Hal itu buntut dari viralnya kelakuan Miftah mengolok-olok seorang penjual es teh saat mengisi ceramah di Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," kata Miftah saat jumpa pers, Jumat (6/12).
"Keputusan ini saya ambil karena cinta, hormat dan tanggung jawab saya kepada Bapak Presiden Prabowo serta seluruh masyarakat Indonesia," kata Miftah.
Miftah mengatakan, keputusannya mengundurkan diri menjadi langkah awal baginya untuk terus berkontribusi kepada Indonesia.
"Keputusan ini sebetulnya bukan sebuah akhir atau langkah mundur melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara," tuturnya.
Saat menyampaikan pengunduran diri ini, Miftah cukup emosional. Ia sampai menahan tangis saat menyampaikan terimakasih kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Kepada bapak presiden, saya mengucapkan terimakasi yang setulus-tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya," ucapnya.
Gaduh di Media Sosial
Seperti diketahui, belakangan Miftah menjadi buah bibir. Akibat kelakuannya yang mengolok-olok seorang penjual es teh viral di media sosial. Hingga akhirnya ditegur oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya dan memintanya untuk meminta maaf secara terbuka dan langsung kepada Sunhaji, si penjual es teh.
Rekaman video insiden ini kemudian menjadi viral di media sosial, dan Gus Miftah pun menerima banyak kritik. Semalam, namanya menjadi trending topic di Twitter, dan akhirnya, Gus Miftah minta maaf serta mengakui kesalahannya.