Tukang Cuci Alas Kaki, Bekerja dalam Sunyi di Tengah Pandemi
Tak banyak yang mengetahui keberadaan mereka. Bergerak di antara gedung tinggi Wisma Atlet Kemayoran yang kini difungsikan sebagai rumah sakit darurat penanganan Covid-19.
Tak banyak yang mengetahui keberadaan mereka. Bergerak di antara gedung tinggi Wisma Atlet Kemayoran yang kini difungsikan sebagai rumah sakit darurat penanganan Covid-19.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Kenapa DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI untuk menggunakan Wisma Atlet? Inggard berujar penggunaan Wisma Atlet bisa menjawab permasalahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang belum memiliki tempat rekapitulasi dan gudang logistik di Kemayoran.
-
Kenapa Timnas Indonesia dilatih dengan ketat di Stadion Madya? Latihan yang berlangsung di Stadion Madya, Jakarta pada Minggu sore (8/9/2024) ini diawasi secara ketat oleh aparat kepolisian.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Berada di zona merah, tugas mereka tentu penuh risiko. Mereka dikenal sebagai Tim Dekon. Sendi (29), salah satu anggota Tim B Dekon. Setiap hari, Sendi mengenakan alat pelindung diri (APD) level 1.
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Hari itu, dia terlihat sibuk menjemur sepatu boot. Milik tenaga medis yang bertugas di sana. "Ya kerjaan kita seperti ini, mulai jemur sepatu, faceshield, sampai buang limbah APD. Itu tugas kita Tim Dekon," ujar Sendi saat ditemui di Wisma Atlet, pekan lalu.
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Dalam sehari, ada 350 pasang sepatu dan 700 faceshield yang dicuci dan dijemur. Sementara untuk APD seperti baju hazmat, masker, dan sarung tangan dibuang bersama limbah medis lainnya. Sebelum dibuang, dibungkus terlebih dulu dengan plastik sampah B3.
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Tim Dekon merupakan petugas kesehatan lingkungan. Dibagi dalam lima tim. Setiap tim terdiri dari delapan orang. Masing-masing mengemban tugas sesuai surat perintah kerja yang disepakati.
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
"Petugas perempuan biasanya membungkus APD dan menjemur faceshield yang sudah dicuci. Untuk laki-laki, menjemur sepatu dan buang limbah APD," jelas pria asal Bandar Lampung itu.
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Sendi telah bergabung sebagai relawan sejak Juni 2020. Meskipun risiko tertular Covid-19 tinggi, dia tetap bangga bisa mengambil peran dalam perang melawan Covid-19.
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Dalam benaknya, selalu ada keinginan bertemu keluarga di Bandar Lampung. Terlebih, sang istri yang baru dinikahinya. Sendi harus menahan diri, demi tugas.
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
"Kadang rindu dengan keluarga di Bandar Lampung. Terakhir pulang itu November, terus belum pulang lagi. Semoga pandemi segera berakhir biar kita bisa kumpul dengan keluarga." harapannya.
(mdk/noe)