Tulis berita soal Pilgub Riau, wartawan diteror
Wartawan bernama Chaidir Tanjung itu ditelepon seseorang yang mengaku wartawan, namun menginterogasi dirinya.
Wartawan dari media online detik.com di Pekanbaru merasa dirinya diteror orang tak dikenal. Wartawan bernama Chaidir Tanjung itu ditelepon seseorang yang mengaku wartawan, namun menginterogasi dirinya.
"Tadi sore usai saya ditelepon seseorang, mengaku wartawan Riau Edisi. Awalnya bicara ingin kenalan, namun dia minta data soal berita saya di detik.com, karena tak diladeni, lantas nadanya seperti mengancam," kata Chaidir Tanjung wartawan detik.com di Pekanbaru, kepada merdeka.com, Minggu (15/9).
Menurut Chaidir, seseorang bersuara laki-laki itu diduga merasa keberatan atas pemberitaannya di medianya. Di mana dalam pemberitaan soal Pilgub Riau, Chaidir menyentil bahwa kota Pekanbaru pernah masuk dalam kategori kota terkorup versi TII (Transparancy International Indonesia).
"Saya tidak yakin dia wartawan. Kalau wartawan apa kepentingannya tanya dari mana data itu, di mana rumah, dan memaksa untuk bertemu," kata Chaidir.
Selain itu, ketika Chaidir menolak diajak bertemu, suara penelepon itu terkesan kecewa. "Oh, jadi nggak mau saya kita bertemu" kata Chaidir menirukan suara penelepon yang berlogat suara asal Medan.
"Jadi kamu ngancam saya, kalau saya tidak bersedia bertemu. Itu jawaban saya. Setelah itu HP dimatikan," ungkap Chaidir.
Namun Chaidir menduga, bahwa pria yang mengaku wartawan itu bukanlah wartawan sungguhan. Karena jika wartawan, tentu tidak mungkin menginterograsi dapat data dari mana.
"Saya menduga si penelepon itu orang-orang tim sukses kandidat gubernur Riau yang kebakaran jenggot. Kalau memang keberatan atas pemberitaan, ya sebaiknya ada jalur hak klarifikasi, tidak usah pakai teror segala," beber Chaidir.