Turis Asing di Bali Bisa Pilih Karantina Bubble atau Non Bubble
Turis asing yang ingin berlibur ke Bali bisa memilih dua opsi karantina. Sejak tanggal 4 Februari 2022, Bali telah membuka penerbangan untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan dapat melakukan karantina di hotel dengan sistem bubble dan non bubble.
Turis asing yang ingin berlibur ke Bali bisa memilih dua opsi karantina. Sejak tanggal 4 Februari 2022, Bali telah membuka penerbangan untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan dapat melakukan karantina di hotel dengan sistem bubble dan non bubble.
"Hotel bubble adalah hotel karantina yang mengizinkan wisatawan untuk beraktivitas di luar kamar, tetapi masih dalam kawasan hotel karantina. Sehingga, wisatawan bisa berenang, berolahraga dan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan," kata Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana atau Cok Ace di Gedung DPRD Bali, Senin (21/2).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Kemudian, selain sistem bubble, hotel industri pariwisata Bali juga menawarkan sistem non bubble yaitu menghabiskan waktu karantina di kamar saja.
"Saat ini, Bali memiliki 65 hotel karantina dan 27 diantaranya adalah hotel karantina dengan sistem bubble. Hal ini memberikan opsi atau pilihan kepada PPLN atau wisman," ujarnya.
Cok Ace juga mengungkapkan, untuk tarif hotel dengan sistem bubble karantina dan non bubble berbeda. Namun, pihaknya belum bisa memastikan berapa kisaran tarifnya.
"Tarifnya pasti beda kalau yang bubble ke keleluasan wisatawan lebih banyak dia bisa memakai fasilitas hotel, dia bisa berenang, dan gym dan tentu hotel lebih banyak memberikan pelayanan," ujarnya.
"Kalau yang non bubble, di kamar saja dan lebih murah jadinya. (Untuk tarifnya) Tergantung pengusaha, dia punya trik sendiri-sendiri, kan persaingan antara industri tidak bisa kita bendung," ujarnya.
(mdk/rnd)