Bikin Geleng-Geleng, Turis di Bali Masuk Pura Besakih Pakai Celana Dalam, Diusir Marah-Marah
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/3) dan rombongan turis itu berasal dari Rusia.
Turis asing itu sempat tidak terima saat diminta untuk keluar dari kawasan suci Pura Agung Besakih.
Bikin Geleng-Geleng, Turis di Bali Masuk Pura Besakih Pakai Celana Dalam, Diusir Marah-Marah
Sejumlah turis asing diusir oleh pecalang saat hendak berkunjung ke area suci Pura Agung Besakih, di Kabupaten Karangasem, Bali. Tindakan tegas itu dilakukan karena salah satu turis yang ada di rombongan hanya mengenakan celana dalam dan tak menggunakan kamben atau kain sarung.
Turis asing itu sempat tidak terima saat diminta untuk keluar dari kawasan suci Pura Agung Besakih. Pada video yang beredar, terlihat turis itu marah-marah.
Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu I Gede Sukadana mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/3) dan rombongan turis itu berasal dari Rusia.
"Benar adanya WNA kebangsaan Rusia yang berpakaian tidak sopan dan tidak memiliki tiket kunjungan memasuki area suci Pura Besakih dan setelah dijelaskan oleh petugas WNA tersebut sempat marah-marah, tetapi mau keluar dari are tersebut," kata Iptu Sukadana, Senin (1/4).
Sementara, dari keterangan saksi bernama
I Wayan Purnata selaku anggota Bantuan Keamanan Desa Adat (Bakamda) Besakih menerangkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WITA. Saat itu, datang 7 turis untuk berkunjung ke obyek wisata Pura Besakih.
Kemudian setelah tiba di tempat, dilakukan pengecekan tiket oleh petugas dan ternyata mereka tidak memiliki tiket kunjungan dan hanya memperlihatkan visa kerja.
Lalu, saat ditanya para WNA itu mengaku warga Rusia dan oleh petugas dijelaskan bahwa aturan masuk ke obyek wisata Pura Besakih harus berpakaian yang sopan dan itu telah ditetapkan oleh Badan Pengelola Pura Besakih dan harus membeli tiket kunjungan.
"Setelah diberikan penjelasan, WNA tersebut marah-marah dan sempat mau memukul. Sehingga petugas menyuruh WNA tersebut keluar dari kawasan wisata dan akhirnya WNA itu keluar dari kawasan tersebut," imbuhnya.
Selain itu, dari keterangan saksi Ni Nyoman Suardani selaku petugas tiket di Badan Pengelola Pura Besakih menyampaikan, ketujuh turis asing itu tidak terdaftar di registrasi penjualan tiket pada Sabtu (30/3), dan saat itu jumlah kunjungan WNA maupun WNI sebanyak 337 orang. Diantaranya 306 orang WNA dan WNI sebanyak 31 orang.
Kemudian, penjualan tiket wisatawan hanya satu pintu yang berlokasi di satu tempat yang berada di sebelah barat Wantilan Manik Mas dan penjualan tiket itu dikelola oleh Badan Pengelola Pura Besakih. Apabila WNI maupun WNA yang berkunjung ke obyek wisata Pura Besakih harus membeli tiket,
"Harga tiket untuk WNA Rp90.000, itu include dengan kain sarung, lokal guide dan dapat pelayanan shuttle sekali sementar wisatawan WNI harga tiket masuk WNI Rp 50 ribu include kain sarung, lokal guide dan dapat pelayanan shuttle sekali antar," jelasnya.
Iptu Sukadana menyatakan, bahwa untuk menuju obyek wisata Pura Besakih memang banyak pintu-pintu masuk dan saat itu kemungkinan tidak ada petugas yang berjaga di pintu masuk obyek wisata Pura Besakih.
"Kemungkinan WNA asal Rusia tersebut masuk lewat belakang yakni lewat (jalur pintu masuk) kayu padi dan depan Pura Batumadeg akan tetapi mungkin saja lewat jalur yang lain karena tidak satupun petugas mengetahuinya," ujarnya.