Ucapan Menteri Rudi 'Yang Gaji Ibu Siapa' Viral, Ini Klarifikasi Kemkominfo
Dialog Menkominfo Rudiantara dengan salah satu pegawainya menjadi viral karena dikaitkan dengan Pilpres 2019. Pertanyaan 'Yang Gaji Kamu Siapa' Menteri Rudi menjadi viral dan bahan olok-olokan netizen di media sosial.
Dialog Menkominfo Rudiantara dengan salah satu pegawainya menjadi viral karena dikaitkan dengan Pilpres 2019. Pertanyaan 'Yang Gaji Kamu Siapa' Menteri Rudi menjadi viral dan bahan olok-olokan netizen di media sosial.
Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu menjelaskan, dalam pertemuan itu, ucapan Menteri Rudi muncul untuk mengingatkan para aparatur sipil negara untuk tidak menunjukkan sikap netralnya di depan umum.
-
Apa kabar terbaru Ronaldowati? Meskipun kini sudah jarang muncul di layar kaca, Nona Berlian rupanya terjun ke dunia esport. Hobi nge-game pun membawanya menjadi brand ambassador salah satu tim esport di Indonesia.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kapan Rusunawa Marunda ditinggal penghuninya? Rusunawa Marunda sudah terbengkalai dan tidak berpenghuni lagi sejak September 2023.
-
Siapa Ronaldowati? Ronaldowati Saat ini, karier Nona Berlian Sakina di dunia hiburan tidak sepopuler dulu. Meskipun begitu, dia tidak sepenuhnya meninggalkan industri tersebut.
-
Bagaimana Rully melamar Dewi Perssik? Bertemu Dewi Perssik di Pesawat Lamar Dewi Perssik
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
Berikut penjelasan Kemkominfo melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (1/2):
Terkait dengan pemberitaan terhadap Menkominfo yang berkaitan dengan lontaran pertanyaan terhadap salah satu ASN dalam acara internal Kominfo pada 31/01 di Hall Basket Senayan, Jakarta, kiranya perlu dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dalam salah satu bagian acara sambutan, Menkominfo meminta masukan kepada semua karyawan tentang dua buah desain sosialisasi pemilu yang diusulkan untuk Gedung Kominfo dengan gaya pengambilan suara.
2. Semua berlangsung dengan interaktif dan antusias sampai ketika seorang ASN diminta maju ke depan dan menggunakan kesempatan itu untuk mengasosiasikan dan bahkan dapat disebut sebagai mengampanyekan nomor urut pasangan tertentu.
3. Padahal sebelumnya, Menkominfo sudah dengan gamblang menegaskan bahwa pemilihan tersebut tidak ada kaitannya dengan pemilu. Penegasan tersebut terhitung diucapkan sampai 4 kalimat, sebelum memanggil ASN tersebut ke panggung.
4. Dalam zooming video hasil rekaman, terlihat bahwa ekspresi Menkominfo terkejut dengan jawaban ASN yang mengaitkan dengan nomor urut capres itu dan sekali lagi menegaskan bahwa tidak boleh mengaitkan urusan ini dengan capres.
5. Momen selanjutnya adalah upaya Menkominfo untuk meluruskan permasalahan desain yang malah jadi ajang kampanye capres pilihan seorang ASN di depan publik. Terlihat bahwa ASN tersebut tidak berusaha menjawab substansi pertanyaan, bahkan setelah pertanyaannya dielaborasi lebih lanjut oleh Menkominfo.
6. Menkominfo merasa tak habis pikir mengapa ASN yang digaji rakyat/pemerintah menyalahgunakan kesempatan untuk menunjukkan sikap tidak netralnya di depan umum. Dalam konteks inilah terlontar pertanyaan "Yang gaji Ibu Siapa?". Menkominfo hanya ingin menegaskan bahwa ASN digaji oleh negara sehingga ASN harus mengambil posisi netral, setidaknya di hadapan publik.
7. Atas pernyataan "yang menggaji pemerintah dan bukan keyakinan Ibu", "keyakinan" dalam hal ini bukanlah dimaksudkan untuk menunjuk pilihan ASN tersebut, melainkan merujuk kepada sikap ketidaknetralan yang disampaikan kepada publik yang mencederai rasa keadilan rakyat yang telah menggaji ASN.
8. Dalam penutupnya sekali lagi Menkominfo menegaskan bahwa posisi ASN yang digaji negara/pemerintah harus netral dan justru menjadi pemersatu bangsa dan memerangi hoaks.
9. Kami menyesalkan beredarnya potongan-potongan video yang sengaja dilakukan untuk memutus konteks masalah dan tidak menggambarkan peristiwa secara utuh. Demikian penjelasan dari kami, agar dapat menjadi bahan untuk melengkapi pemberitaan rekan-rekan media.
Baca juga:
Buntut Perkataan Menkominfo, Hashtag #YangGajiKamuSiapa Jadi Trending Twitter
Menkominfo Sindir ASN Kaitkan Stiker 2 Dengan Pilpres: Yang Bayar Gaji Ibu Siapa?
Ini 3 Program Inisiatif Pemerintah Jawab Tantangan Globalisasi Industri 4.0
Menteri Rudiantara Beberkan Kunci Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi di 2045
Palapa Ring Tengah Akan Diuji Coba untuk Layanan Pajak