UGM Blak-blakan Patahkan Isu Ijazah Jokowi Palsu
Ijazah Jokowi dikeluarkan pada tahun 1985 dan masih berbentuk tulisan tangan. Hal tersebut lantaran saat itu sistem administrasi di UGM belum terkomputerisasi.
Penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono menggugat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dia menduga ijazah yang dimiliki Jokowi untuk mendaftar sebagai presiden pada periode 2019-2024 adalah palsu.
Isu ijazah palsu ini lantas dibantah Universitas Gadjah Mada (UGM). Rektor Ova Emilia menegaskan bahwa ijazah Jokowi asli.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
"Bapak Ir Joko Widodo adalah alumni prodi S1 di Fakultas Kehutanan UGM angkatan tahun 1980," kata Ova di Yogyakarta, Selasa (11/10).
Menurut Ova, ijazah Jokowi dikeluarkan pada tahun 1985 dan masih berbentuk tulisan tangan. Hal tersebut lantaran saat itu sistem administrasi di UGM belum terkomputerisasi. Inilah penyebab kenapa ijazah ketika itu masih menggunakan tulisan tangan dalam menulis nama.
Ova meyakini Jokowi memang benar merupakan alumni prodi S1 di Fakultas Kehutanan UGM angkatan tahun 1980. Hal ini dibuktikan dengan masih terdokumentasinya data dan informasi tentang Jokowi dengan rapi dan baik di UGM.
"Bapak Ir Joko Widodo dinyatakan lulus UGM tahun 1985 sesuai ketentuan dan bukti kelulusan berdasarkan dokumen yang kami miliki. Atas data dan informasi yang kami miliki dan terdokumentasi dengan baik, kami meyakini mengenai keaslian ijazah sarjana S1 Ir Joko Widodo, dan yang bersangkutan memang lulusan Fakultas Kehutanan UGM," terangnya.
Terkait dengan format penulisan ijazah, Ova membenarkan terdapat perbedaan penulisan antarfakultas, dikarenakan belum adanya penyeragaman format ijazah kala itu. Lain dengan hari ini di mana ijazah UGM sudah terkomputerisasi dan terformat dengan baik.
"Waktu itu belum ada penyeragaman. Misal kalau sekarang ada format khusus. Kadang-kadang memang ada perbedaan antara satu dengan yang lain. Tapi kita tetap mempunyai dokumen aslinya," ujar Ova.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta pun telah membandingkan ijazah milik Jokowi dan teman satu angkatannya yang lulus pada waktu bersamaan. Menurutnya, format antara kedua ijazah dari Fakultas Kehutanan tersebut jelas memiliki persamaan yaitu ditulis menggunakan tulisan halus.
"Kami sudah mencoba melihat format ijazah yang diterima Pak Jokowi dengan teman satu angkatannya yang lulus bersamaan. Di situ persis formatnya. Sama ditulis dengan tulisan halus. Kalau untuk fakultas lain saya tidak tahu tapi di Fakultas Kehutanan seragam " jelasnya.
Sementara itu terkait spekulasi yang juga muncul tentang ada dua nama Joko Widodo dalam wisuda UGM tahun 1985, Ova mengaku tidak mengetahui tentang hal itu. Dia bahkan belum pernah mendengar tentang spekulasi yang ramai di media sosial tersebut. "Kami belum pernah dengar," akunya.
Dia justru menerangkan terdapat ada nama Joko Widodo yang merupakan dosen dan juga Dekan Fakultas Pertanian di UGM.
"Ada nama dosen kita bernama Jokowi. Dia juga Dekan Fakultas Pertanian," ujar Ova.
Meski begitu, Ova memastikan akan tetap mengklarifikasi spekulasi yang beredar tentang dua nama Joko Widodo.
"Apabila perlu klarifikasi tentunya yang berasumsi atau menyatakan seperti itu dapat memertanyakan secara resmi ke UGM. Saya kira kami akan mencari klarifikasi hal tersebut," pungkas Ova.
Reporter: Putri Oktafiana
(mdk/cob)