UICI Dirikan Akademi Blokchain, Generasi Muda Harus Peduli Lingkungan di Masa Depan
UICI bersama Nigella Group menandatangani MoU untuk pengembangan teknologi blockchain.
Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) bersama Nigella Group menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan teknologi blockchain, Kamis (31/10).
Kerja sama strategis ini bertujuan untuk mendirikan Akademi Blockchain dan mendorong implementasi teknologi blockchain guna mendukung keberlanjutan lingkungan.
- Tak Hanya Salurkan KUR, BRI Juga Aktif Beri Edukasi dan Pendampingan Bagi UMKM
- Bank of Italy Bakal Keluarkan Aturan Pedoman Kripto untuk Lindungi Pengguna, Industri Dalam Negeri Beri Tanggapan Begini
- Masyarakat Diimbau Tak Menunda Belajar Kripto Meski Tak Berinvestasi, Ini Alasannya
- Luhut: 25,2 Juta UMKM Sudah On Boarding Ekosistem Digital
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Rektor UICI, Prof. Laode Masihu Kamaluddin, dan Chairman Nigella Group, Fatih Eke, di Gedung Rektorat UICI, Jalan H.R. Rasuna Said, Karet Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam MoU tersebut, kedua pihak sepakat mendirikan akademi yang tidak hanya akan memberikan pendidikan mendalam mengenai teknologi blockchain, tetapi juga memfasilitasi keterampilan praktis yang siap diterapkan di dunia industri.
Akademi ini akan menyediakan pendidikan komprehensif yang menggabungkan pengetahuan teoretis dan keterampilan praktis untuk memberdayakan mahasiswa dan mempersiapkan mereka untuk peran kepemimpinan di industri blockchain.
Emisi Karbon dan Energi
Selain mendirikan Akademi Blockchain, MoU ini juga mencakup komitmen untuk mengeksplorasi dan menerapkan solusi blockchain dalam mengatasi emisi karbon, transparansi lingkungan, dan efisiensi energi.
Chairman Nigella Group, Fatih Eke, dalam keterangannya menyampaikan rasa gembira atas penandatanganan kerja sama ini. Menurutnya, langkah ini merupakan upaya strategis untuk memberdayakan generasi muda Indonesia.
“Kemitraan ini bertujuan memberdayakan generasi muda Indonesia dengan pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk memanfaatkan blockchain dalam menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan bagi lingkungan kita,” ujar Fatih Eke.
Tantangan Lingkungan
"Kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang besar bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam menciptakan dampak positif bagi lingkungan," tambah Fatih Eke.
Sementara itu, Prof. Laode menyatakan, Akademi Blockchain ini dirancang untuk mempersiapkan generasi muda untuk peran kepemimpinan di sektor blockchain yang berkembang pesat.
Teknologi blockchain yang diajarkan di akademi ini akan berperan penting dalam mengatasi berbagai isu lingkungan di masa depan.
“Bersama-sama, kami menciptakan jalur bagi inovasi dan membekali mahasiswa dengan keterampilan untuk menghadapi tantangan lingkungan yang mendesak melalui teknologi blockchain,” tutup Prof. Laode.