Ulama desak pasangan sejenis bikin 'resepsi' di Boyolali buka suara
Menurut MUI, Islam hanya mengakui pernikahan antara lelaki dan perempuan.
Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah (MUI Jateng) menyatakan, pesta mirip resepsi dilakukan pasangan sesama jenis di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, diharamkan dalam Islam. Mereka bahkan mendesak keduanya segera memberikan pernyataan terkait perbuatan itu.
"Yang bersangkutan harus klarifikasi. Kalau mereka tidak melakukan pernikahan tapi syukuran saja. Kami masih berkoordinasi dengan pihak Kementerian Agama Jawa Tengah terkait kasus di Boyolali," kata Ketua MUI Jawa Tengah, Ahmad Daroji, Senin (12/10).
Menurut para ulama, pernikahan hanya bisa dilakukan antara kaum laki-laki dan perempuan saja.
"Enggak bener itu. Pernikahan itu jelas-jelas tidak sesuai UU Nomor 1 Tahun 1974 yaitu Undang-undang tentang perkawinan. Kalau UU pernikahan itu yang betul adalah antara laki-laki dan perempuan," ujar Daroji.
Daroji mengatakan, negara maupun Islam jelas melarang pernikahan sesama jenis. Menurut dia, dalam pandangan Islam, seseorang bisa dikatakan perempuan karena tanda-tanda secara biologis dan bisa diteliti secara ilmiah. Perempuan itu bisa berperan sebagai perempuan, dan paling tidak bisa memberikan keturunan.
"Hak itu juga harus dibenarkan oleh para ahli dan ulama setempat. Kalau ahli dan ulama sudah menyatakan itu perempuan, baru pernikahan itu baru betul. Tapi itu belum terjadi. Jadi itu masih kamuflase. Syukuran saja itu. Bukan pernikahan dan tidak dibenarkan," papar Daroji.
Daroji menyatakan, MUI Jateng siap jika diminta memberikan fatwa terkait kasus itu. Hanya saja, dia meminta kedua orang itu lebih baik bicara.
"Kita masih menunggu laporan. Kalau kita diminta untuk menelusuri, kita akan lakukan. MUI kan hanya memberikan fatwa. Kalau kasus itu kan bukan pernikahan, jadi jelas tidak dibenarkan," tambah Daroji.
Sebelumnya diberitakan telah terjadi acara syukuran mirip resepsi pernikahan antara pasangan sejenis, diduga dilakukan antara Dar dengan Dum, Sabtu (10/10) lalu. Keduanya warga Boyolali, Jawa Tengah.
Dalam foto, Dar dan Dum mengenakan baju layaknya sepasang pengantin. Dar mengenakan sanggul lengkap dengan hiasan bunga melati, dan pasangannya, mengenakan setelan jas, ditambah songkok. Keduanya pun duduk di pelaminan dan menyambut para tamu undangan.
Baca juga:
Geger kendurian pasangan gay di Boyolali
Pasangan gay gelar pesta mirip resepsi nikah bikin geger Boyolali
Warga bantu masak untuk hidangan pesta pasangan gay di Boyolali
Pemkab Gianyar sebut pernikahan gay coreng pariwisata di Bali
Pasangan gay gelar pesta nikah di Four Season Ubud sampai malam
Cerita pernikahan gay yang bikin heboh Bali
-
Kapan peristiwa pernikahan sepi itu terjadi? Sebuah pesta pernikahan belum lama ini jadi sorotan karena tidak ada tamu undangan meski sudah dimeriahkan oleh biduan sebagai hiburan.
-
Kenapa pesta pernikahan itu sepi? Menurut informasi video, sepinya pesta pernikahan itu merupakan bentuk pembalasan dari masyarakat setempat karena pemilik hajatan jarang bermasyarakat selama di kampung.
-
Kapan Sigit Harjojudanto dan istrinya menikah? Keduanya menikah pada 23 Januari 1972 dan telah bersama selama 52 tahun.
-
Di mana pernikahan ini dilangsungkan? Dalam acara sakral yang digelar di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara itu terlihat pengantin pria bernama Mirza Robert MN Pitt mendatangi rumah mempelai perempuan didampingi sang ibu.
-
Bagaimana pernikahan tersebut dilakukan? Pernikahan tersebut selayaknya yang terungkap dalam video singkat unggahan akun Instagram @undercover.id beberapa waktu lalu. Video berdurasi pendek itu menampilkan momen sakral saat kedua mempelai tengah menjalani proses akad nikah. Diketahui, pernikahan tersebut berhasil digelar melalui jalur pendekatan taaruf dari kedua belah pihak.
-
Kenapa Meron penting dalam pernikahan Cirebon? Fungsi Meron ini adalah untuk menyimpan benda-benda seserahan tersebut, sebelum diberikan kepada mempelai yang akan dinikahinya.