Mengenal Meron, Benda Penting dalam Tradisi Pernikahan Cirebon Zaman Kerajaan
Benda ini sebagai perangkat seserahan untuk kalangan putera puteri di lingkungan Keraton Kanoman, Cirebon.
Benda ini sebagai perangkat seserahan untuk kalangan putera puteri di lingkungan Keraton Kanoman, Cirebon.
Mengenal Meron, Benda Penting dalam Tradisi Pernikahan Cirebon Zaman Kerajaan
Pernikahan menjadi momen terpenting dalam kehidupan manusia. Pernikahan selalu berkaitan dengan kebudayaan dari tiap-tiap daerah, terutama dalam memeriahkan proses resepsinya.
Kemeriahan acara pernikahan rupanya sudah ada sejak zaman dulu. Berbagai pernak pernik turut disiapkan oleh masyarakat, termasuk di wilayah Cirebon, Jawa Barat.
-
Dimana baju pengantin Cirebon dipakai? Di wilayah Cirebon, Jawa Barat, terdapat pakaian adat pernikahan yang khas bernama Kepangeranan.
-
Bagaimana baju pengantin Cirebon melambangkan bangsawan? Simbol bangsawan Makna lain dari baju pengantin adat Cirebon adalah tersiratnya sosok bangsawan dari pengantin yang mengenakan baju Kepangeranan Menurut kepercayaan orang Cirebon, pakaian ini mengibaratkan pengantin sebagai raja dan ratu (pemaisuri).
-
Apa makna Tayuban Cirebon dalam pernikahan? Terdapat banyak makna dari seni Tayuban ini. Mengutip javanologi.uns.ac.id, kesenian ini berasal dari istilah bahasa Arab 'toyib-toyiba' artinya orang yang berbuat baik. Lalu ada pergeseran penyebutan secara lokal menjadi Tayub/Tayuban sampai saat ini
-
Dimana letak Keraton Kasepuhan Cirebon? Keraton Kasepuhan Ini adalah keraton tertua dan terluas di Cirebon, yang dibangun pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II, cicit dari Sunan Gunung Jati.
-
Apa warna utama baju pengantin khas Cirebon? Mengutip laman Disbudpar Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (14/9), warna dasar dari baju pengantin adat Cirebon adalah hijau.
-
Kenapa Kembar Mayang dianggap penting dalam pernikahan Jawa? Keberadaannya dalam prosesi pernikahan mencerminkan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikannya bagian integral dari identitas masyarakat Jawa.
Di kota pesisir utara Jawa Barat itu, berdiri beberapa kerajaan salah satunya Keraton Kanoman yang juga memiliki tradisi pernikahan khusus. Yang menarik, ada satu benda yang wajib ada bernama Meron agar pernikahan bisa terselenggara.
Benda ini berbahan kayu, dengan bentuk mengerucut dan bermotif bertumpuk mirip struktur tumpeng atau pagoda dari kebudayaan Tionghoa lawas.
Apa Itu Meron?
Dalam kebudayaan.kemdikbud.go.id, Meron merupakan perangkat seserahan untuk kalangan putera puteri di lingkungan Keraton Kanoman, Cirebon.
Foto: Kemdikbud
Meron terbuat dari kayu, dengan ukiran khusus seperti untaian bunga, susunan daun, hingga motif khas Tiongkok yang legendaris.
Meron dibuat mirip laci, dengan masing-masing susunannya terdapat ruang kecil untuk menyimpan barang.
Berisi Benda-Benda untuk Seserahan
Seperti yang diketahui, dalam tradisi pernikahan salah seorang mempelai akan membawa beberapa perhiasan, bahan makanan maupun mata uang sebagai benda seserahan.
Fungsi Meron ini adalah untuk menyimpan benda-benda seserahan tersebut, sebelum diberikan kepada mempelai yang akan dinikahinya.
Selain emas dan mata uang, Meron juga bisa digunakan untuk menyimpan obat untuk penyembuhan salah satu mempelai jika memiliki suatu penyakit.
Tradisi Pernikahan di Keraton Kanoman
Merujuk Ditjen Kekayaan Intelektual, Kemenkumham, di masa silam masyarakat Cirebon sangat menjunjung tinggi kebudayaan keraton.
Foto: Budaya Indonesia
Hal ini karena pengaruh kepemimpinan yang kuat, serta upaya perlawanan terhadap penjajah untuk melindungi warga setempat.
Seperti pernikahan pada umumnya, terdapat sejumlah acara yang diadakan untuk memeriahkan tradisi pernikahan. Acara tersebut diawali dengan lamaran, yakni menyerahkan Meron yang sudah diisi oleh perlengkapan dan barang berharga. Kemudian dilanjut dengan siraman di rumah mempelai puteri dan parasan atau menghias rambut.
Kemudian, langkah berikutnya adalah akad nikah atau ijab kabul dengan budaya Islam yang didampingi wali serta tokoh keagamaan (ulama).
Setelah akad nikah, kedua pengantin dipertemukan dalam prosesi panggih atau bertemunya kedua pengantin. Acara dilanjutkan dengan pelaksanaan upacara adat lainnya hingga keduanya sah menjadi suami istri.
Tersimpan di Gedung Pusaka Keraton Kanoman
Saat ini, Meron asli peninggalan masa Keraton Kanoman di tahun 1800-an masih tersimpan utuh di gedung Museum Pusaka Keraton Kanoman.
Di sini, tersimpan berbagai peninggalan alat sehari-hari keraton tersebut seperti seperangkat gamelan, tombak, ukiran dinding, hingga kereta kencana yang digunakan oleh keluarga keraton masa silam.
Jika tertarik, pengunjung bisa datang langsung ke lokasi yang berada persis di Jalan Merdeka Nomor 28, Kelurahan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Tempat ini bisa jadi salah satu destinasi sejarah yang tak boleh dilewatkan, terkait kebudayaan Islam di Cirebon pada tempo lawas.