Mengenal Baju Kepangeranan, Busana Pengantin Khas Cirebon Bergaya Bangsawan
Pengantin yang mengenakan pakaian ini disimbolkan sebagai raja dan ratu sehari.
Pengantin yang mengenakan pakaian ini disimbolkan sebagai raja dan ratu sehari.
Mengenal Baju Kepangeranan, Busana Pengantin Khas Cirebon Bergaya Bangsawan
Pernikahan biasanya identik dengan pakaian adat yang unik dari masing-masing daerah.
Pakaian ini juga jadi penentu tema adat dari acara resepsi yang digelar oleh pasangan yang menikah.
-
Bagaimana perbedaan busana pengantin Malang Keprabon dan Keputren? Perbedaan antara busana pengantin Malang Keputren dengan Malang Keprabon yakni pada jenis aksesoris dan pakaian yang digunakan.
-
Apa aksesoris kepala pengantin perempuan Malang Keprabon? Pada busana Malang Keprabon, mempelai perempuan mengenakan sanggul berbentuk Ukel Keprabon dan menggunakan perhiasan kepala Jamang yang menyerupai mahkota.
-
Bagaimana busana adat Jawa di pernikahan artis? Pernikahan Denny Caknan dan Bella Bonita pada 7 Juli 2023 viral karena kehadiran busana adat Jawa yang dipadukan dengan sentuhan modern, memberikan kesan mewah dalam acara mereka.
-
Baju pengantin adat Jawa seperti apa yang dipakai artis? Isyana mempesona dengan kebaya kutu baru putih yang dihiasi payet dan dipadukan dengan kain batik coklat dan emas, menciptakan kesan anggun. Paula tampil memukau dengan paes dan aksesori perak yang menghiasi kebaya putihnya, sementara Baim Wong cocok dengan beskap putih dan bawahan batik.
-
Apa makna Tayuban Cirebon dalam pernikahan? Terdapat banyak makna dari seni Tayuban ini. Mengutip javanologi.uns.ac.id, kesenian ini berasal dari istilah bahasa Arab 'toyib-toyiba' artinya orang yang berbuat baik. Lalu ada pergeseran penyebutan secara lokal menjadi Tayub/Tayuban sampai saat ini
-
Siapa keturunan bangsawan dari Kesultanan Cirebon? Raden Adjeng Dewi Pudjijati merupakan keturunan bangsawan Kesultanan Cirebon dan Melayu Palembang.
Di wilayah Cirebon, Jawa Barat, terdapat pakaian adat pernikahan yang khas bernama Kepangeranan.
Tak sekedar aksesoris, baju Kepangeranan ternyata menyimpan makna khusus dari penggunanya sehingga dianggap setara dengan bangsawan.
Pengantin pria dan wanita tampil gagah dan elegan saat mengenakan pakaian Kepangeranan bak keluarga raja. Berikut kisah menariknya.
Didominasi warna hijau
Mengutip laman Disbudpar Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (14/9), warna dasar dari baju pengantin adat Cirebon adalah hijau.
Kemudian terdapat kombinasi warna emas berupa motif garis menyilang, dan batik di bagian kancing serta ujung tangan.
Pengantin pria mengenakan blangkon khas Cirebon dengan hiasan bunga melati. Sedangkan untuk wanita menggunakan mahkota dengan hiasan bunga melati.
Untuk bawahannya, pengantin laki-laki dan perempuan menggunakan kain batik yang sama bermotif lokal.
Warna hijau dan emas sebagai pengingat calon pengantin.
Mengutip Budaya Indonesia, kombinasi antara warna hijau dan emas ternyata memiliki makna khusus.
Disebutkan dua warna ini mengingatkan manusia dalam mengarungi pernikahan harus diawali dengan niat yang baik tulus ikhlas agar hasilnya baik.
Bagi warga Cirebon, mengenakan pakaian adat Kepangeranan ini menjadi hal yang penting sekaligus simbol janji suci dari kedua mempelai.
Simbol bangsawan
Makna lain dari baju pengantin adat Cirebon adalah tersiratnya sosok bangsawan dari pengantin yang mengenakan baju Kepangeranan
Menurut kepercayaan orang Cirebon, pakaian ini mengibaratkan pengantin sebagai raja dan ratu (pemaisuri).
Menurut filosofi, kedua mempelai merupakan sosok “Raja Sedina” atau raja sehari, di mana ini sesuai konsep ideal pernikahan yang hanya dilakukan sekali seumur hidup.
Keunikan lain dari baju pengantin ini adalah tergambarnya berbagai kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat setempat.
Gambar: Budaya Indonesia.